Kecamatan yang jumlah penduduknya terbesar adalah Kecamatan Pacet sebanyak 170.224 jiwa dan Kecamatan Cianjur sebanyak 140.374 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya di atas 100.000 jiwa adalah Kecamatan Cibeber (105.0204 jiwa), Kecamatan Warungkondang (101.580 jiwa) dan Kecamatan Karangtengah (123.158 jiwa). Kecamatan yang jumlah penduduknya terkecil adalah Kecamatan Cikadu sebanyak 36.212 jiwa. Kecamatan lainnya yang jumlah penduduknya antara 40.000 - 50.000 jiwa adalah Kecamatan Sindangbarang, Takokak, dan Sukanagara.
Ekonomi
Lapangan pekerjaan penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 62.99 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yaitu sekitar 42,80 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa yaitu sekitar 14,60%. dan pengiriman pembantu 30%Beras Pandan Wangi
Cianjur memiliki beras yang khas, terkenal dengan daerah yang subur untuk ditanami beras. Ciri khas beras dari Cianjur adalah karena kualitasnya. Kualitas beras Cianjur adalah pada ukuran yang cukup besar dan juga kekhasan akan aromanya yaitu wangi. Beras Cianjur yang sangat terkenal adalah beras Pandan Wangi.
Pandan Wangi merupakan satu-satunya beras wangi beraroma pandan yaitu beras yang merupakan satu-satunya beras terbaik yang tidak ditemukan di daerah lain dan menjadi khas Cianjur. Rasanya enak (pulen) dan harganya pun relatif lebih tinggi dari beras biasa. Di Cianjur sendiri, pesawahan yang menghasilkan beras asli Cianjur ini hanya di sekitar Kecamatan Warungkondang, Cianjur, Cugenang, Cianjur, dan sebagian Kecamatan Cianjur. Luasnya sekitar 10,392 Ha atau 10,30% dari luas lahan persawahan di Kabupaten Cianjur. Produksi rata-rata per hektare 6,3 ton dan produksi per-tahun 65,089 ton. Kecamatan Pacet dan Cipanas menghasilkan sayur-sayuran antara lain Wortel, daun bawang, Brocoli, Buncis, Kol, Terung, Aneka Cabe, Kailan, Bit, Paprika merah & hijau, Jagung manis, Tomat, Poling, Jamur, Selada, Timun Jepang dan lain lain.
Roti
Sejak jaman Belanda tahun 1920 an yang lalu, terdapat pengusaha di Cianjur yang memproduksi Roti. Roti yang diproduksi jaman dahulu terkenal dengan Roti manis khas. dimana bentuknya bulat yang ditaburi gula manis. Roti ini disukai oleh warga Belanda pada jaman tersebut, sehingga satu tempat di jalan raya kota Cianjur ini menjadi tempat berkumpulnya orang Belanda. Proses produksinya sampai saat ini masih sama, yaitu menggunakan pembakaran konvensional yaitu menggunakan Ruang Bakar dari Batu Bata. sehingga Roti yang dibuat memiliki aroma yang berbeda dari Roti yang dibuat pakai Oven.
Pembuatan Roti ini masih dipasarkan sampai sekarang, terutama roti tawarnya dan ciri khasnya yaitu Roti Manis. Toko Roti sejak jaman Belanda ini, masih ada sampai sekarang yaitu dengan nama "TKC". dahulunya bernama Tan Keng Cu. namun sejak mendekati tahun 2000 berubah menjadi TKC dikarenakan ada pembatasan penggunaan nama Chinese sejak jaman tersebut.
Pengembangan Roti Tawar ini mulai merambah tidak hanya roti tawar basah saja tetapi menjadi Roti Kering. Karena rasanya yang Khas, Roti ini menjadi salah satu produk yang dicari di Cianjur. Roti kering ini berjenis Rotika, yaitu Roti Tawar yang diberikan pemanis dan keju diatasnya sehingga menjadi Roti Kering khas dari Cianjur yang bernama Rotika.
Sejak dimulainya pembuatan Roti di Cianjur ini, sampai merambah kota-kota lain di Indonesia diantaranya adalah Bogor, Sukabumi dan Bandung.
Kepadatan penduduk
Dengan kepadatan penduduk tidak merata:- 63,90 % di wilayah utara dengan luas wilayah 30,78 %
- 19,19 % di wilayah tengah dengan luas wilayah 28,25 %
- 17,12 % di wilayah selatan dengan luas wilayah 40,70 %
Agama
Penduduk Kabupaten Cianjur dikenal sebagai masyarakat yang religius dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Islam yang mencapai 98 %, sedangkan penduduk non muslim mencapai 2 %, dengan rincian sebagai berikut:- Penduduk beragama Islam = 1.893.203 orang (98 %)
- Penduduk beragama Kristen = 32.841 orang (1,7 %)
- Penduduk beragama Budha dan Hindu = 5.796 orang ( 0,3 %)
Tingkat partisipasi usia sekolah
- Angka Partisipasi Kasar SD/MI Tahun 2000 mencapai 84,52 %
- Angka Pastisipasi Kasar SMP mencapai 38,50 %
- Angka Partisipasi Kasar SMA mencapai 11,98 %
- Angka Partisipasi Kasar KULIAH mencapai 20,18 %
Indikasi peningkatan derajat kesehatan masyarakat
- Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini mencapai 373 per 100.000 kelahiran , turun dari keadaan tahun-tahun sebelumnya sebesar 420 per 100.000 kelahiran.
- Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 62,00 per 1.000 kelahiran hidup, turun dari keadaan tahun-tahun sebelumnya sebesar 65,38 per 1.000 kelahiran hidup.
- Angka Harapan Hidu (AHH) mencapai rata-rata 66,45 tahun, naik dari keadaan tahun-tahun sebelumnya sebesar 62 tahun.
(wikipedia)