-->

Iklan

Mamaos Cianjuran

terasmudacianjur
Senin, 27 Agustus 2018, 08.00 WIB Last Updated 2018-08-27T01:00:07Z

Mamaos Cianjuran, merupakan seni vocal sunda yang diiringi oleh alat musik Kacapi Indung, Kacapi Rincik, Suling, dan alat musik pukul. Seni Mamaos diciptakan oleh Dalem (Bupati) Cianjur R.A.A Kusumaningrat (1834 hingga 1864). Dalem Kusumaningrat seringkali menciptakan tembang Mamaos di sebuah bangunan yang disebut bangunan Pancaniti. Oleh sebab itu Dalem Kusumaningrat dikenal orang banyak sebagai Dalem Pancaniti. Dalam perkembangannya, pada saat Bupati Prawiradiredja II (tahun 1986 sampai tahun 1910) seni Mamaos semakin berkembang ke daerah lain di luar Cianjur. Merupakan jasa Raden Etje Madjid Natawiredja yang sering diundang untuk mengajarkan Mamaos ke daerah-daerah di Priyangan, di antaranya daerah Bandung saat beliau diundang mengajarkan Mamaos oleh Bupati Bandung RAA. Martanagara dan RAA. Wiranatakoesoemah (tahun 1893 sampai 1942) Ketika Mamaos menyebar ke daerah lain di luar Cianjur, masyarakat di sana menyebut seni Mamaos oleh sebutan Seni Tembang Cianjuran, dikarenakan kesenian ini berasal dari Cianjur. Dari semenjak itulah seni Mamaos lebih terkenal dengan sebutan Seni Tembang Cianjuran, atau lebih singkat dikenal sebagai seni Cianjuran.


Foto: Muhammad Fasya Rouf

Profil Tokoh

Salah seorang tokoh seni Mamaos yang ada di Cianjur di antaranya adalah Dadan Sukandar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Aki Dadan. Lahir di Cianjur tanggal 23 Mei 1944. Beliau tinggal di Gang Amaria II, RT 004 RW 008, Sayang Semper, Cianjur. Lahir dari pasangan bapa Endu Sulaeman Apandi dan ibu Warsah. Beliau dibesarkan di lingkungan tokoh-tokoh Mamaos Cianjuran. Guru pertamanya adalah ayahnya sendiri, yakni bapa Endu Sulaeman Apandi, serta dididik pula oleh Rd. Anah Ruhanah (kakaknya ibu Warsih, ibunda Aki Dadan) yang merupakan tokoh Mamaos perempuan yang terkenal dari Cianjur. Bapa Endu Sulaeman Apandi merupakan keturunan Rd. Askaén, seorang tokoh seniman pendopo Cianjur bidang Cianjuran pada masa bupati Cianjur Dalem RAA Kusumaningrat (Dalem Pancaniti) tahun 1834 sampai 1863, yang keahliannya pada seni Cianjuran jenis papantunan dan dedegungan. Sedangkan Rd. Anah Ruhanah merupakan keturunan seniman pendopo Cianjur yang bidang keahliannya pada jenis tari budaya serta pada seni Cianjuran ahli dalam jenis Rarancagan. Dari tahun 1957 sampai sekarang Aki Dadan membaktikan hidupnya untuk melestarikan dan memekarkan seni Sunda khususna seni Mamaos Cianjuran.
Lebih lengkapnya silahkan saksikan video di bawah ini:



Sumber video: Mamaos Cianjuran
Komentar

Tampilkan

  • Mamaos Cianjuran
  • 0

Terkini