-->

Iklan

ETOS KERJA ORANG SUNDA

terasmudacianjur
Selasa, 04 September 2018, 22.20 WIB Last Updated 2024-06-21T14:34:32Z

Suku sunda merupakan salah satu kebudayaan di Indonesia,suku sunda mempunyai banyak keunikan yang diciptakan oleh para leluhur atau pendahulunya, kaya dalam kebudayaan dan nilai-nilai yang mereka miliki semua ini perlu dilestarikan dan dijaga seutuhnya akan tetapi kini masyarakat belaga gengsi dengan budaya daerahnya sendiri karena itu budaya di Indonesia hampir punah dan sekarang kebanyakan masyarakat memilih budaya luar terutama budaya modern, karena pada jaman sekarang gengsi atau malu di besarkan, padahal budaya daerah yang memperlihatkan ciri khas bangsa masyarakat sudah lama mengalami kelemahan atau kemunduran dalam cipta, rasa, sikap, hidup alam pikiran, dan kebiasaan perilaku. Budaya sunda termasuk budaya yang cenderung tua yang harus dilestarikan. Bahasa sunda termasuk pelajaran namun dianggap kurang penting bagi para siswa, kepunahan ini akan terjadi jika budaya sunda semakin kehilangan di tengah masyarakat, selain itu suku sunda memiliki sejumlah budaya lain yang khas seperti kesopanan, hormat kepada yang lebih tua dan menyayangi terhadap yang lebih kecil. Kegigihan yang dimiliki suku sunda semakin surut dalam hal ini etos kerja harus dibutuhkan.

Suku sunda di berasal dari barat pulau jawa Indonesia yang terdari beberapa wilayah seperti Jawa barat, Banten, Lampung, dan Jakarta ada juga di kota atau daerah didalam Jawa barat seperti Bandung, Bogor, Tasikmalaya, Sukabumi, Baduy, Tangerang, Pandeglang, dan lainya. Suku sunda memilik bahasa yang khas yaitu bahasa sunda, bahasa sunda ini di pergunakan sebagai alat komunikasi masyarakat dan sebagai pendukung terhadap budanya dan terdapat beberapa macam karakter yaitu sunda lemas, sunda sedang dan sunda kasar tapi kini bebarapa daerah ada juga yang sudah tidak memakai bahasa ini sendiri malah kebanyakan memakai bahasa Indonesia terutama di daerah yang sudah menjadi kota. suku sunda juga terkenal dengan sikap atau sifatnya, Orang sunda yang memiliki watak kesundaan yang ramah,sopan dan riang bukan hanya sifatnya tetapi memang rata-rata orang sunda bersikap lemah lembut di bandingkan suku-suku lain yang ada di Indonesia bahkan suku sunda dulu memang mempunyai sifat yang begitu elok semua ini di dapatkan dari leluhur orang sunda terdahulu mereka mempunyai pengaharapan kebaikan terhadap masyarakat sunda kedepannya tetapi mereka juga bisa bersifat pemalu dan terlalu perasa secara emosional.



Untuk itu di butuhkan Etos kerja yang bisa mendorong suku sunda saat ini, kata Etos di ambil dari bahasa Yunani,ethos yang mengandung pengertian watak atau karakter dan sikap, kepercayaan semangat kerja yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok manusia, etos kerja tentang bagaimana seharusnya irama, sifat, kualitas hidup sebagai dasar dalam kehidupan. Etos juga mengandung rasa kesungguhan, keuletan, dan kemauan untuk maju,karakter menggambarkan etos kerja tinggi yaitu rajin, disiplin waktu, jujur,sederhana, dan mempunyai pandangan ke depan yang bertujuan untuk kesejahteraan. Ternyata etos kerja ini tidak selalu dianggap baik ada juga sekelompok etos kerja yang dipandang negative karena tuntutan jaman, Dalam etos kerja juga di butuhkan motivasi, secara merata bahwa pilaku masyarakat suku sunda sangat berprinsip terhada islam dan bertujuan hidup masyarakat suku sunda adalah hidup sejahtera, tentram, dan tenang dan mencapai kesempurnaan dunia akhirat.

Umumnya masyarakat sunda mata pencahrianya,pertanian, perkebunan, perikanan dan sebagai profesi petani, peternak, nelayan, pedagang, dan pengrajin. Pertanian mata pencaharian masyarakat sunda, Istilah dulu di kenal dengan Memburu dan Meramu sekedar untuk mencari tambahan pangan. Selanjutnya istilah Memburu dan Meramu ini mulia hilang dan manusia beralih bercocok tanam merupakan suatu peristiwa besar dalam proses perkembangan kebudayaan manusia. . Tanah dalam hal ini sangat penting karena orang yang memilliki tanah sebagai status orang dalam masyarakat, cara bercocok tanam yang berbeda sesuai dengan pengaruh lingkungan alam dan social,dalam hal ini biasanya masyarakat tinggal dalam lingkungan alam yang memiliki kecenderungan kearah bercocok tanam, oleh karena itu daerah yang di diami masyarakat terdiri dari hutan lebat, tanah basah, dan mungkin berawa-rawa,kebanyakan daerah jawa barat yang beriklim tropis dan tanahnya yang subur pula, ternyata pertanian sawah merupakan mata pencaharian utama masyarakat sunda terutama di daerah pedesaan. Pada tingakatan penduduk di jawa barat sekarang ini berpengaruh terhadap kegiatan masyarkat dalam bertani . Tipe masyarakat seperti itu biasanya memiliki perkampungan yang bersifat tetap, Dan semakin maju era globalisasi semakin berkembang pula pandangan negtif contonya di Bandung sudah banyak pabrik-pabrik, Mall, kafe dan bidang lain yang cepat bekembang pada saat ini transfortasi idustri yang menjulang tinggi berdedar memang, membuka lapangan pekerjaan baru akan tetapi semua ini sedikit menghambat terhadap budaya sunda, masyarakat dan para petani di sekitarnya serta perubahan-perubahan social yang timbul. Ternyata bagaimanapun mata pencaharian masyarakat sunda tetap saja petani sudah menjadi ciri khasnya. Etos kerja sunda menjadi bahan utama dalam dampak arus globalisasi untuk meningkatkan etos kerja perlu motivasi yang sangat besar dan kuat di bantu juga dalam pandangan hidup orang sunda, keyakinan ajaran yang berkembang terhadap masyarakat sunda menjadi kepentingan juga untuk meningkatkan kualitas etos kerja orang sunda. Sebenarnya sunda kaya akan semua nilai yang didasrakan atas pengalaman masyarakat sunda sendiri, akan tetapi tidak dipergunakan dalam etos kerja sangat miris sikap yang telah di dapat dari nenek moyang mereka tidak dipergunakan dengan baik sebenarnya semua ini tergantung kepada kita, kekalahan ada didalam diri kita persaingan yang semakin ketat dalam bidang pekerjaan apalagi era globalisasi semakin maju.


Persoalan ini sebenarnya dari pandang orang sunda terhadap persoalan kehidupan, cara mereka memakai pentingnya kehidupan, ada beberapa pergeseran yang dialami orang sunda jika melihat dari konsep pandang hidup yang dimiliki karena kebanyakan orang sunda meninggalkan pepatah orangtua, masih banyak ekonomi orang sunda yang masih lemah yang jauh dari orang sunda yang kaya. Penyebab lainya adalah pemahaman atas konsep kebudayaan, seharusnya konsep budaya harus selalu dipahami sebagai konsep seseorang taua masyarakat. Arus globalisasi yang membawa budaya baru membutuhkan respons yang baik bagi orang sunda dengan itu supaya bisa berdialog dengan kebudayaan lama dan kebudayaan baru ,hal ini menunjukan bahwa motivasi untuk melestarikan budaya sund sangat kurang . Dalam aspek keyakinan masih banyak keyakinan orang sunda bersifat peduli, kini melihat lemahnya motivasi dan keyakinan yang dimiliki orang sunda saat ini adalah factor pendidikan,lemahnya baca tulis menjadi penyebab lemahnnya daya hidup kebudayaan sunda, pola pendidikan inilah jawaban bagi persoalan yang terjadi diwilayah kesundaan dalam merespon sehinnga motivas orang sunda semakin tinggi dapat dipahami pemahaman dan pengalaman.

Hal yang paling penting saat ini membangun etos kerja karena etos kerja energy yang menggerakan budaya dan memajukannya, dengna budaya yang tinggi etos kerja semakin tinggi dalam bersikap, berpikir dan berprilaku masyarakat sunda termasuk yang ditentuaka atau dipengaruhi oleh factor-faktor agama, warisan budaya, dan budaya luar. Oleh karena itu enegri budaya harus digali dari factor-faktor tersebut , kalua kata lain apabila suatu masyarakat ingin mengembangkan etos kerja yang baik harus memilih dan mengambil sikap positifnya dan juga meninggalkan sikap negatifnya dari factor-faktor itu, factor agama yang paling menetukan dalam semua itu karena agama adalah inti dari dalam budaya masyarakat sunda.

Dengan demikian, budaya kerja masyarakat sunda ditentukan oleh desain bangunan yang berkarakter budaya mereka, mendesain dengan baik berarti mengembangkan potensi juga dan memecahkna masalah pokok yang menyatu dalam budaya tersebut. Jadi membangun budaya kerja orang sunda berarti mengembangkan potensi dan membuang masalah pokok yang menyatu dalam budaya mereka. Tiap-tiap nilai mempunyai segi potensi atau segi posotif dan segi masalah dan segi negatif terhadap pengembangan budaya kerja masyarakat sunda.




Komentar

Tampilkan

  • ETOS KERJA ORANG SUNDA
  • 0

Terkini