Sejarah Tembang Sunda Cianjuran |
Tokoh penyebarannya adalah Rd. Ece Majid. Beliau adalah salah satu keluarga dekat bupati Cianjur yang juga merupakan salah seorang seniman pendopo Cianjur ketika di perintah oleh Putra Dalem Pancaniti, yaitu R.A.A Prawiradirja II, sekitar tahun 1864- 1910(Atik Sopandi dkk, 1994:3). Dan dalam perkembangannya, sampai sekarang kesenian ini masih bisa kita jumpai dan apresiasi di berbagai wilayah jawa barat seperti Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi, Sumedang, Garut. dan Ciamis.
Pada wilayah materi penyajian, tembang sunda cianjuran, menurut sejarahnya, seni ini terbentuk dari beberapa unsur kesenian sunda yang lain, seperti pantun, seni degung, seni tembang rancag (tembang yang menggunakan pupuh), seni wayang, dan seni kawih (kiliningan). oleh sebab itu, dalam tembang sunda cianjuran terdapat beberapa wanda (gaya) lagu, yakni papantunan, jejemplangan, rarancagan, dedegungan, kakawen, dan panambih. adapun contoh dari lagu-lagu yang termasuk ke dalam wanda-wanda di atas adalah sebagai berikut:
1. papantunan : rajah, pangapungan, mupu kembang, layar putri, raja mantri, kaleon, galang gading, mangu-mangu, tata legonan, papatet, candra wulan, dan sebagainya.
2. jejemplangan : jemplang panganten, jeplang pamirig, jemplang cidadap, jemplang pamirig, jemplang ceurik, jemplang leumpang, jemplang titi, jemplang serang, dan sebagainya.
3. rarancagan : ligar, sedih asih, polos, rumiang, lor-loran, iwung, gunung sari, cirebonan, bayubud, udan mas, udan iris, kapati-pati, eros, kulu-kulu barang, kumoleang, cinta waas dan sebagainya.
4. dedegungan : sinom degung, panangis degung, rumangsang degung, rakitan degung, kinanti degung, dan sebagainya.
5. kakawen : sebrakan sapuratina, sebrakan kayu agung, sebrakan tinon sanjaya, dan sebagainya.
6. panambih : ayun ambing, toropong, kasuat suat, budak ceurik, renggong gede, sekar manis, kulu-kulu bem, tablo, bayu-bayu, sekar mawar, buah kawung, dan sebagainya. Jumlah dari keseluruhan lagu-lagu tembang sunda Cianjuran ini kurang lebih mencapai tiga ratus buah lagu. lagu-lagu diatas terdiri dari lagu-lagu yang berlaras (bertangga nada) pelog/degung, sorog/madenda, dan salendro.