Dalam perkembangan sejarah Indonesia, kita dapat menemukan para pelaku sejarah baik tokoh perjuangan ataupun tokoh budaya yang memiliki peranan penting dalam perjuangan meraih kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, juga dalam mengisi kemerdekaan yang telah diraih, tokoh-tokoh itu tersebar di berbagai pelosok tanah air, dalam berbagai bidang seperti, social, pendidikan, militer, agama, budaya dan ekonomi. Budaya suatu bangsa dapat menunjukan ciri khas dan tingkat peradaban suatu bangsa. Ungkapan tersebut jika di telaah secara mendalam, akan terasa sekali kebenarannya. Bahwa, setiap bangsa di belahan dunia manapun memiliki ciri-ciri khusus dalam melangsungkan kehidupan, baik secara individu maupun social.
Maksud PDPK Tokoh Sejarah dan Budaya Kabupaten Cianjur adalah mengumpulkan data dari tokoh baik yang berperan aktif perjuangan dalam merebut dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan beberapa orang yang berperan aktif dalam memajukan seni budaya Kabupaten Cianjur. Tujuan PDPK Tokoh Sejarah dan Budaya adalah mengumpulkan data dari tokoh yang ada di wilayah Kabupaten Cianjur. Setelah terkumpul, diharapkan mampu memberi informasi kesejarahan dan kebudayaan agar nantinya dapat terdokumetasi dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian Biografi atas kehidupan seseorang.
KH.R.Abdullah bin Nuh sebagai maha guru para ulama, sastrawan, pendidik dan pejuang kemerdekaan. Beliau Lahir di Cianjur pada tanggal 30 Juni 1905 dan wafat di Bogor pada tanggal 26 Oktober 1987. Ibu Siti Djaenab merupakan tokoh pejuang pendidikan di Kabupaten Cianjur, lahir pada tahun 1890 di Cianjur dan wafat pada tanggal 28 Februari 1950 di Cianjur. Rd.H.Ebo Ardinegara lahir di Cianjur pada tanggal 10 Maret 1900, beliau adalah putra dari seorang ulama besar di Cianjur, beliau wafat pada tanggal 23 Agustus 1974. R.H.Ibrahim atau Rd. Jayaperbata adalah tokoh Maenpo Cikalong Kulon Cianjur, beliau lahir di Cikalong pada tahun 1816 dan wafat pada tahun 1906, Aliran Maenpo sendiri adalah pencak silat Cikalong. Raden Haji Muhammad Nuh adalah seorang penggagas Perguruan Islam Al-I’anah Cianjur. Perguruan islam tersebut berdiri sejak tanggal 17 September 1912.
R.A.Cicih Wiarsih merupakan putri satu-satunya Bupati Cianjur R.A.A.Prawiradireja II, masyarakat Cianjur lebih mengenal dengan sebutan Juag Cicih. Aktif dalam membela hak-hak rakyat dalam bidang politik dan organisasi masyarakat. R. Gatot Mangkupradja lahir di Sumedang pada tahun 1898, dan wafat tahun 1968, beliau sebagai aktivis penggerak kemerdekaan dan aktif sebagai tokoh Partai Nasional Indonesia (PNI). R.Hoesein Djayasudibja lahir di Cianjur pada tahun 1916. Ia merupakan juru agambar di Bouw Bureau “IRFT” di Bandung yang mengawali karir pada tahun 1933.
K.H.Rd. Abdul Halim lahir di Cianjur tanggal 7 April 1933 merupakan generasi keempat sebagai sesepuh pondok pesantren Al-Muthmainah Bojongherang Cianjur. E.Nani Supriatna lahir di Cianjur tanggal 4 Juli 1937, seorang ahli seni mamaos Cianjuran hingga saat ini masih aktif mengelola Sanggar seni Gentra Gending Wiharma Sari, dan juga masih aktif mengasuh pondok padepokan Pancaniti di Jl Pangeran Hidayatullah, Joglo Cianjur. Pepet Johar merupakan salah seorang keturunan langsung dari Dalem R.A.A Prawiradiredja II, berbicar dengan Pepet Johar tentang karuhun orang Cianjur beliau sangat memahami, terlebih mengupas tentang makna yang terkandung dalam filosofi ngaos, mamaos, dan maenpo.
H.M. Sopandi.,SH merupakan tokoh budaya di Cianjur. R. Hasan Iskandar Wiradiredja merupakan ahli mamaos yang mendapat bimbingan dari beberapa orang seperti Mang Bakang (alm) yang di mulai tahun 1967. Tatang Setiadi menjadi penari Sunda professional. H. Azis Asy’arie beliau dikenal sebgai maestro silat maenpo. Dadan Iskandar seorang seniman tembang sunda Cianjuran khususnya mamaos cianjuran. Haji Subar Hardjadinata adalah seorang seniman dalang terkenal di Cianjur, di samping juga pembuat alat music degung.
R.Memet Muhammad Tohir Abdurahman merupkan tokoh Maenpo Bojong Herang Cianjur. Endang Djunaedi beliau adalah seorang tokoh pendalang yang dimiliki oleh Kabupaten Cianjur. Pada masa penjajahan Belanda, Inggris dan Jepang. Tokoh perjuangan menentang kekuasaan penjajah saat ini sulit di temui, hanya saja perjuangan melalui seni budaya hasil karyanya masih bisa dilihat hingga saat ini.
Penulis : Hermana, Ria Intani T, Ani Rostiyati, Nandang Rusnandar, Rudi Rustiyati