-->

Iklan

Mengenal Tradisi Botram di Kalangan Masyarakat Sunda

terasmudacianjur
Minggu, 21 Juli 2024, 17.33 WIB Last Updated 2024-07-24T13:41:39Z



Botram adalah tradisi makan bersama yang hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat, terutama di daerah Sunda. Tradisi ini bukan sekadar kegiatan makan, melainkan sarana untuk mempererat persaudaraan dan menciptakan rasa kekeluargaan. Botram sering kali dilakukan dengan cara yang sederhana dan penuh kebersamaan, menjadikannya istimewa dibandingkan dengan acara makan bersama lainnya.

Nilai-nilai dalam Botram

Botram memuat nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam. Rasulullah SAW pernah bersabda, "Makanan porsi satu orang sebenarnya cukup untuk dua, makanan dua sebenarnya cukup untuk empat, dan makanan empat sebenarnya cukup untuk delapan." (HR. Bukhari & Muslim). Hadis ini menekankan pentingnya kebersamaan dan berkah yang diperoleh dari makan bersama. Botram mencerminkan semangat ini dengan mengajak semua peserta untuk berbagi dan menikmati makanan bersama-sama.

Makna Botram dalam KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), botram adalah acara makan bersama yang dilakukan secara santai dan kekeluargaan, dengan saling berbagi makanan yang dibawa dari rumah masing-masing. Hal ini berbeda dengan bancakan, di mana makanan disediakan oleh tuan rumah. Dalam botram, setiap orang membawa makanan dari rumahnya dan mempersilakan anggota masyarakat lainnya untuk mencicipi atau bertukar makanan yang telah dibawa.

Cara Penyajian Botram

Salah satu keunikan botram adalah cara penyajiannya. Makanan biasanya disusun di atas pelepah daun pisang yang digelar di lantai sebelum disantap bersama-sama. Namun, seiring perkembangan zaman, alas makan botram mulai diganti dengan kertas nasi atau piring. Meskipun demikian, inti dari botram tetap sama, yaitu kebersamaan saat menyantap makanan.

Botram dalam Tradisi Munggahan

Masyarakat Sunda umumnya melakukan botram dalam tradisi munggahan, yang populer di kalangan masyarakat Jawa. Munggahan merupakan tradisi yang dimaknai sebagai pengingat akan datangnya bulan Ramadan. Tradisi ini juga dijadikan ajang silaturahmi dengan saudara atau kerabat jauh. Menurut jurnal Perkembangan Tradisi Keagamaan Munggahan Kota Bandung Jawa Barat Tahun 1990-2020 oleh Tata Twin Prehatinia dan Widiati Isana, munggahan adalah momen penting yang mempererat tali persaudaraan.

Botram dalam Acara Syukuran

Selain saat munggahan, botram juga sering hadir dalam acara syukuran lainnya, seperti pernikahan, khitanan, selamatan rumah baru, dan sebagainya. Acara ini biasanya dipandu oleh anggota keluarga yang dituakan atau ustaz setempat, yang akan membaca doa terlebih dahulu sebelum makan bersama dimulai. Botram sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan menunjukkan betapa kuatnya tradisi ini dalam mempererat hubungan sosial dan spiritual.

Manfaat Botram

Menurut jurnal Tradisi atau Kebiasaan Botram pada Acara Selamatan Rumah Baru dalam Perspektif Istihsan Bil Urfi oleh Udin Juhrodin, botram memiliki manfaat yang unik. Makan bersama dapat membuat seseorang merasa lebih mudah kenyang, yang sangat membantu mereka yang memiliki kelebihan berat badan dalam menahan nafsu makan. Selain itu, botram juga dapat meningkatkan nafsu makan bagi mereka yang sedang kurang enak badan, karena melihat orang di sekitarnya makan dapat memotivasi mereka untuk ikut mencicipi hidangan.





Kesimpulan

Pada intinya, budaya botram dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Dengan makan bersama, suasana kedekatan antar sesama dapat terjalin dengan lebih mudah. Tradisi ini tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga memiliki berbagai manfaat kesehatan. Botram adalah contoh nyata bagaimana tradisi lokal dapat mempertahankan nilai-nilai luhur dan memberikan berkah bagi masyarakat.
Komentar

Tampilkan

  • Mengenal Tradisi Botram di Kalangan Masyarakat Sunda
  • 0

Terkini