-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Cianjur 10 : Merebut Kembali Tahta Kerajaan

Senin, 29 Juli 2024 | 23.30 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-30T16:57:01Z


Tahta kerajaan Jampang Manggung setelah dikuasai Sokoganggalang, akhirnya dapat direbut kembali pada masa pemerintahan Prabu Kolabasa cucu mendiang Soko Ganggalang. Kolabasa adalah anak Tarungdawaling putra Sokoganggalang yang diusir keluar negara Jampang Manggung akibat sepak terjangnya yang meresahkan masyarakat.

Adalah Janglar Birawangsa atau Sang Damara yang berhasil merebut kembali haknya sebagai raja Jampang Manggung. Janglar Birawangsa disebut juga Rahyang Baduga ia adalah putra dari Rahyang Jamali Wetan, secara garis keturunan Janglar

Birawangsa adalah cucu dari Rahyang Laganastasoma. Haknya sebagai pewaris tahta ia dapatkan karena ia buyut cucu Prabu Pitakumanajaya ayah kandung Laganastasoma. Proses untuk merebut tahta tidaklah mudah, Janglar Birawangwangsa perlu dibantu kedua pamannya yakni Rahyang Genang Damatra dan Indraprakarsa. Strategi merebut tahta Jampang Manggung ini dinamai Strategi Indrabangsawan, karena ketiga pemimpinnya adalah keturunan raja-raja Jampang Manggung.

Janglar Birawangsa setelah berbulan-bulan melatih pasukan, kemudian membagi pasukannya menjadi tiga bagian. Adipati Cugenang / Rahyang Genang Damatra memimpin pasukan untuk mennyisir daerah daerah seperti: Pasir Gedogan, Sampalang, sepanjang aliran sungai Cisungareun, Pasir Cibaregbeg, Taraju, Cikanyere, Kebon Limus untuk kemudian menyerang keraton Jampang Manggung dari arah Barat.

Sedangkan pasukan kedua dipimpin oleh Janglanr Birawangsa menyisir daerah daerah: Kebon Wareng, lalu mendaki puncak gunung Mananggel, Gunung Gentong, Pasir Panggung lalu menuju Bakom, Lengkob dan menyerang keraton Jampang Manggung dari arah Selatan. Dan pasukan ketiga dipimping Indraprakarsa menyisir daerah dari arah Leuweung Hareup (sekarang kelurahan Muka Cianjur kota) kearah Tajur Halang, Dangdeur, Jamali, Cigalonggong dan menyerang keraton dari arah Timur.

Mendapat serangan dari tiga arah, pasukan pengawal raja Jampang Manggung yang bertahan di keraton tidak dapat menunjukkan perlawanan yang berarti. Keraton yang letaknya di dekat gunung Jampang Manggung Kec. Cikalong Kulon sekarang ini dengan mudah dikuasai pasuan Indrabangsawan pimpinan Rahyang Janglar Birawangsa / Rahyang Baduga. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan rakyat yang tidak menyukai sepak terjang Prabu Kolabasa yang menindas

rakyat. Kolabasa juga tidak disukai para pendeta karena prilakunya yang tidak jauh dari Tarungdawaling ayahnya. Dalam penyerangan itu, Kolabasa tewas setelah berusaha melawan gempuran pasukan Indrabangsawan.

Rahyang Baduga / Rahyang Janglar Birawangsa saat itu juga dinobatkan sebagai raja Jampang Manggung yang baru dengan gelar Prabu Janglar Birawangsa. Indraprakarsa pamannya diangkat sebagai penasehat raja, sedangkan sebagai Patih kerajaan diangkat Sanjar Janggala adik kadung Rahyang Baduga.

Tempat-tempat bekas tinggalnya keturunan raja Jampang Manggung hingga kini masih dikenal seperti Cugenang yang menjadi nama kecamatan berasal dari nama Adipati Ca genang / Genang Damatra yang memang dimakam didaerah Jongor dengan sebutan Aki Gede. Sedangkan petilasan Rahyang Jamali Wetan membuka pesanggrahan hingga kini disebut kampung Jamali, yang masuk wilayah kecamatan Cikalong Kulon Cianjur.

Sumber:
Cianjur dari Masa ke Masa ( Fakta Sejarah dan Cerita Rakyat ) | Yayasan Dalem Aria Cikondang Cianjur. 2020

Penyusun:
R. Luki Muharam, SST

Editor :
R. Pepet Djohar
Dr. Dadang Ahmad Fajar,
M.Ag Memet Muhammad Thohir

×
Berita Terbaru Update