Kepolisian Resor Cianjur, berhasil menangkap seorang provokator berinisial AI yang diduga sebagai penyebar video provokatif di media sosial. Video tersebut memicu terjadinya bentrokan antara dua organisasi masyarakat (ormas) pada Jumat (30/8/2024), yang mengakibatkan beberapa korban mengalami luka serius.
Kapolres Cianjur, Ajun Komisaris Besar Polisi Rohman Yongky Dilatha, mengungkapkan bahwa saat ini pihak kepolisian baru berhasil menangkap satu orang yang diduga sebagai provokator utama.
"Satu orang sudah kami tangkap, dan saat ini sedang kami dalami perannya dalam penyebaran video yang menyebabkan bentrokan dua ormas kembali terjadi pada Jumat, yang mengakibatkan lebih dari lima orang mengalami luka serius akibat bacokan," ujar Rohman.
Dalam upaya meredam potensi bentrokan susulan, pihak kepolisian telah memanggil ketua dari kedua ormas yang terlibat untuk membuat pernyataan bersama. Kedua belah pihak sepakat untuk tidak kembali melakukan aksi saling serang dan berjanji akan menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan tanpa melibatkan proses hukum. Mereka juga sepakat untuk membiayai pengobatan anggotanya yang terluka.
"Situasi sudah terkendali, kedua belah pihak sudah membuat kesepakatan untuk menyelesaikan permasalahan secara musyawarah dan tidak melakukan aksi balasan atau susulan. Mereka juga sepakat tidak saling lapor dan saling menanggung biaya pengobatan korban," jelas Rohman.
Rohman menambahkan bahwa pihaknya masih mendalami akar permasalahan yang memicu terjadinya bentrokan berdarah tersebut. Hingga saat ini, situasi di sepanjang jalur utama Bandung-Cianjur yang sempat mencekam sejak Kamis (29/8/2024) hingga Jumat (30/8/2024) malam, sudah kembali aman dan terkendali.
Polisi juga telah menekan ketua dari masing-masing ormas untuk terus mengawasi anggotanya dan meredam emosi mereka agar tidak ada lagi kejadian serupa yang dapat merugikan masyarakat, terutama pengguna jalan yang melintas.
"Kami masih mendalami jumlah korban yang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut. Ada klaim dari kedua belah pihak bahwa banyak anggota mereka yang dibawa ke puskesmas dan rumah sakit dengan luka serius di sekujur tubuhnya," ungkap Rohman.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, dua ormas di Cianjur terlibat dalam bentrokan setelah dua orang anggota salah satu ormas dikeroyok saat berada di Jalan Raya Bandung-Cianjur. Tidak terima dengan pengeroyokan tersebut, ormas dengan ciri khas jaket oranye melakukan aksi balasan terhadap ormas yang dikenal dengan jaket hitam.
Aksi saling serang dengan senjata tajam dan lemparan batu berlangsung di Kecamatan Haurwangi, membuat suasana di Jalan Raya Bandung-Cianjur menjadi mencekam. Beberapa kendaraan yang melintas bahkan mengalami kerusakan, terutama di bagian kaca, akibat terkena lemparan batu.
Setelah petugas gabungan tiba di lokasi, bentrokan yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka bacokan berhasil diredam, dan arus lalu lintas dari kedua arah dapat kembali normal.
Langkah Selanjutnya
Untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, Polres Cianjur akan terus melakukan patroli dan pengawasan intensif di wilayah yang rawan konflik. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial dan tetap menjaga ketertiban serta keamanan bersama.