-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Warga Desa Panyusuhan Keracunan Usai Santap Nasi Kotak di Acara Tahlilan

Senin, 30 September 2024 | 22.33 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-30T15:34:16Z
Insiden keracunan massal melanda warga Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, usai menyantap nasi kotak yang dibagikan dalam acara tahlilan 100 hari wafatnya seorang warga pada Minggu (29/9/2024). Hingga Senin (30/9/2024), setidaknya 41 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, dengan empat orang di antaranya harus dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

Kejadian ini terjadi setelah warga dari dua kampung, yaitu Kampung Babalan Lamping dan Kampung Bodegah, berkumpul dalam acara tahlilan. Usai acara, para peserta diberikan nasi kotak yang berisi nasi, rendang ayam, dan bihun.

Pada awalnya, makanan tersebut tidak menimbulkan kecurigaan karena tampak dan terasa normal. Namun, gejala pusing, mual, dan muntah mulai dirasakan oleh sejumlah warga pada dini hari Senin. Gejala semakin banyak dialami oleh warga pada siang harinya.

Salah satu korban, Suryaman (22), yang dirawat di Puskesmas Sukaluyu, mengaku ia dan keluarganya tidak merasakan ada yang aneh dari makanan yang mereka konsumsi.

“Saat makan, tidak ada tanda-tanda makanan basi atau berlendir. Tapi menjelang subuh, saya mulai merasa pusing, mual, dan sempat muntah beberapa kali,” ungkapnya.

Meskipun telah mendapatkan perawatan medis, Suryaman mengaku masih merasa pusing dan mual.

Menurut Kepala Puskesmas Sukaluyu, Nurul Hadie, awalnya hanya beberapa warga yang datang ke puskesmas dengan keluhan gejala keracunan. Namun, setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut ke lokasi, jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 41 orang, termasuk 10 anak-anak. Dari jumlah tersebut, 37 orang dirawat di puskesmas, sementara 4 lainnya dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya memerlukan penanganan lebih intensif.

“Jumlah korban masih mungkin bertambah, karena total ada lebih dari 100 nasi kotak yang dibagikan saat acara. Kami masih melakukan pengecekan terhadap warga yang mengonsumsi nasi kotak tersebut,” jelas Nurul.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya, menyatakan pihaknya sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti keracunan. Sampel makanan, air sumur yang digunakan untuk mencuci bahan makanan, serta sampel muntahan warga telah diambil untuk diuji di laboratorium.

“Kami masih mencari tahu apakah keracunan ini disebabkan oleh makanan atau ada faktor lain yang terlibat. Saat ini, fokus utama kami adalah penanganan korban,” ujarnya.

Perkembangan terkait kasus ini masih terus dipantau, dan tim medis tetap berjaga-jaga di lokasi untuk memastikan tidak ada warga lain yang terdampak.
×
Berita Terbaru Update