-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Viral, Siswa SD di Cianjur Terlibat Duel 3 Lawan 3 di Masjid Sekolah

Minggu, 29 September 2024 | 22.34 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-29T15:35:05Z

Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah siswa SD Negeri 2 Siti Jenab Cianjur, Jawa Barat, terlibat dalam aksi duel tiga lawan tiga di lantai 2 masjid sekolah, viral di media sosial. Kejadian tersebut diduga berlangsung saat jam istirahat pada Sabtu, 28 September 2024.

Dalam video berdurasi 3 menit 41 detik, terlihat dua kelompok siswa berkumpul di masjid. Salah satu kelompok mengenakan seragam Pramuka, sementara kelompok lainnya memakai seragam olahraga. Pada detik ke-30, tiga siswa dari masing-masing kelompok mulai berhadapan dan terlibat perkelahian fisik, termasuk aksi saling tendang dan pukul. Bahkan, salah satu siswa dipukuli meski sudah tersungkur di lantai masjid.

Aksi tersebut akhirnya dilerai oleh beberapa siswa lain yang berada di sekitar masjid. Namun, seorang siswa terlihat sangat emosi dan mengejar lawannya hingga ke tangga masjid sambil melontarkan kata-kata kasar.

Tita Rosita, Kepala SD Negeri 2 Siti Jenab, membenarkan bahwa siswa yang terlibat dalam video tersebut merupakan siswa kelas 5 di sekolahnya. Menurut Tita, kejadian itu berlangsung saat jam istirahat di lantai 2 masjid sekolah.

"Betul, itu siswa di Jenab 2. Mereka siswa kelas 5," ungkap Tita pada Minggu, 29 September 2024. "Dilihat dari seragamnya, mereka memakai seragam Pramuka. Kejadian itu terjadi Sabtu saat jam istirahat di masjid sekolah."

Meskipun demikian, Tita menyatakan bahwa tidak ada laporan mengenai aksi bullying atau perkelahian antar siswa pada hari kejadian. Dia menekankan bahwa aksi dalam video tersebut kemungkinan besar hanya sebatas permainan antar siswa.

"Saya ada di sekolah sampai siang, dan tidak ada laporan tentang bullying. Katanya itu hareureuy atau main-main. Tapi, Insyaallah, saya sebagai Kepala Sekolah akan menindaklanjuti hal ini pada hari Senin. Saya akan memanggil guru, siswa, dan orang tua untuk mengklarifikasi situasinya," jelas Tita.

Kejadian ini menimbulkan perhatian publik, terutama karena terjadi di tempat ibadah yang seharusnya dijaga kesuciannya. Pihak sekolah diharapkan dapat segera mengambil tindakan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
×
Berita Terbaru Update