-->

Notification

×

Iklan

Iklan

77 Warga Dua Desa di Ciranjang Alami Gejala Keracunan Usai Santap Nasi Bok di Acara Maulid

Senin, 07 Oktober 2024 | 23.59 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-07T17:01:31Z


Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur mencatat adanya kasus dugaan keracunan massal di dua desa di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur. Total korban yang mengalami gejala keracunan mencapai 77 orang. Para korban ini adalah warga Desa Gunungsari dan Kertajaya yang menghadiri acara Maulid Nabi di Kampung Pasir Cau, Desa Gunungsari, pada Minggu (6/10/2024).

Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Yusman Faizal, mengungkapkan bahwa gejala keracunan dialami oleh para warga setelah mereka menyantap nasi bok yang dibagikan dalam acara Maulid Nabi tersebut.

"Total 77 orang yang mengalami gejala keracunan tersebut merupakan warga dari dua desa, yaitu Desa Gunungsari dan Desa Kertajaya. Mereka rata-rata mengalami keluhan pusing, mual, demam, dan muntah berak (muntaber)," kata Yusman saat dihubungi pada Senin (7/10/2024).

Dari total korban, sebanyak 17 orang masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Ciranjang, sedangkan 1 orang telah dirujuk ke RSUD Cianjur karena membutuhkan penanganan lebih lanjut. 59 warga lainnya sudah mulai pulih dan diperbolehkan pulang untuk beristirahat di rumah masing-masing.

Koordinasi dan Penanganan

Dinkes Cianjur juga telah berkoordinasi dengan lintas program terkait seperti bidan desa, petugas kesehatan lingkungan (Kesling), dan program kesehatan masyarakat (Promkes) untuk memantau kondisi para warga yang sudah dipulangkan.

“Kami sudah menurunkan petugas untuk mengambil sampel makanan dan muntahan korban. Sampel-sampel ini telah dibawa ke Labkesda Jawa Barat di Bandung untuk diuji guna memastikan penyebab keracunan," jelas Yusman.

Sementara itu, dokter piket di Puskesmas Ciranjang, dr. Bryan Rizaldi, menyatakan bahwa korban yang datang ke puskesmas pada Minggu malam (6/10/2024) mayoritas mengalami gejala yang mirip. Hingga Minggu malam, tercatat ada 38 orang yang dirawat, terdiri dari 28 anak-anak dan 10 orang dewasa.

"Sebagian besar korban mengalami mual, pusing, dan muntaber setelah menyantap nasi bok di acara Maulid Nabi," terang dr. Bryan. Ia juga menambahkan bahwa terdapat korban lain yang masih menjalani perawatan di aula desa atau sudah dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.

Dugaan Penyebab Keracunan

Dugaan sementara, keracunan tersebut berasal dari makanan yang disajikan dalam acara peringatan Maulid Nabi di madrasah diniyah yang berada di Desa Gunungsari. Meski demikian, Dinkes Cianjur menegaskan bahwa kepastian penyebab keracunan baru bisa diketahui setelah hasil uji laboratorium dari Labkesda keluar.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga desa, terutama mengingat banyaknya anak-anak yang menjadi korban. Pihak Dinkes dan instansi terkait terus melakukan pemantauan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Kami akan segera memberi informasi kepada masyarakat setelah hasil uji laboratorium selesai," tutup Yusman.

Penanganan Lebih Lanjut

Dinkes Cianjur berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada para korban dan memastikan mereka mendapatkan penanganan yang memadai. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan di acara-acara besar dan segera melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mencurigakan.

×
Berita Terbaru Update