-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Islah PBNU Akhiri Konflik Internal PCNU Cianjur

Minggu, 27 Oktober 2024 | 11.01 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-27T04:10:44Z

Konflik internal Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cianjur yang sebelumnya mencuat antara Ketua Tanfidziyah, KH Deden Usman Ridwan, dan salah satu Mustasyar, akhirnya berakhir dengan islah atau perdamaian. Perdamaian ini tercapai setelah pertemuan tabayyun yang diadakan di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan dihadiri oleh seluruh jajaran PCNU dan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dari berbagai wilayah di Cianjur.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCNU Cianjur, KH Deden Usman Ridwan, menegaskan komitmennya untuk menjalankan keputusan PBNU mengenai perdamaian tersebut. “Sebagai pimpinan, saya dengan tulus menyampaikan komitmen penuh untuk menjalankan keputusan PBNU terkait islah atas berbagai polemik yang telah terjadi di PCNU Cianjur selama ini,” ungkapnya, Sabtu (26/10/2024), seperti dikutip dari TIMES Indonesia.

KH Deden mengakui bahwa konflik internal yang mencuat telah membawa dampak yang besar dan menciptakan ketidaknyamanan di kalangan warga Nahdliyyin. Dalam pernyataan resminya, ia memohon maaf kepada seluruh warga Nahdliyyin atas kejadian tersebut dan berharap agar semua pihak bisa menjadikannya sebagai pembelajaran yang berharga.

“Dengan segala kerendahan hati, saya memohon maaf kepada segenap warga Nahdliyyin dan berharap agar semua pihak dapat memahami bahwa ini menjadi pembelajaran yang berharga bagi semuanya,” tambahnya.

Ia juga menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi refleksi bagi dirinya untuk terus memperbaiki diri dan menjadi lebih matang dalam mengemban amanah sebagai pemimpin PCNU. Ia berharap dengan adanya islah ini, semangat kebersamaan dapat kembali tumbuh dan persatuan antar pengurus semakin terjaga.

“Semoga dengan adanya islah, kita dapat mengembalikan semangat kebersamaan dan menjaga persatuan dalam berkhidmat untuk umat dan Nahdlatul Ulama,” harapnya.

KH Deden secara khusus juga menyampaikan permintaan maaf kepada para kasepuhan PCNU Cianjur, di antaranya Mustasyar PCNU Cianjur KH Choirul Anam, Rais Syuriyah KH Kamali Abdul Ghani, dan Katib Syuriah KH Pipin Aripin, atas kekisruhan yang terjadi. Ia menyampaikan rasa hormatnya terhadap nasihat dan arahan dari para kasepuhan, serta bertekad untuk senantiasa belajar dari kebijaksanaan mereka.

“Saya sangat menghargai nasihat dan arahan dari para kasepuhan serta berharap dapat senantiasa belajar dari kebijaksanaan yang beliau miliki,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengajak seluruh jajaran Tanfidziyah PCNU Cianjur untuk bersatu, mengesampingkan ego, serta meredam kecemburuan yang mungkin sempat mengaburkan niat dalam berkhidmat di NU.

KH Deden juga mengimbau kepada seluruh MWCNU untuk tetap menjaga solidaritas dan kerjasama dalam menjaga martabat dan marwah organisasi. Ia menegaskan pentingnya mengikuti arahan dari PBNU sebagai induk yang menaungi seluruh PCNU di Indonesia demi keberlangsungan dan kemaslahatan Nahdlatul Ulama di masa mendatang.

“PBNU adalah induk kita semua, yang arahannya wajib kita ikuti demi keberlangsungan dan kemaslahatan NU di masa mendatang. Keputusan PBNU mengenai islah ini adalah langkah bijaksana yang harus kita sambut dengan penuh ketulusan,” tuturnya.

KH Deden berharap bahwa momen ini dapat menjadi awal untuk memperkuat persatuan dengan semangat pengabdian yang lebih tinggi. Ia juga berdoa agar Allah SWT senantiasa membimbing setiap langkah dalam perjuangan untuk merawat Nahdlatul Ulama dengan penuh cinta dan keikhlasan.

“Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita dalam setiap langkah perjuangan ini dan memberikan kekuatan agar mampu menjaga amanah dengan sebaik-baiknya. Mari kita jalani islah ini dengan hati yang lapang dan tekad untuk selalu merawat Nahdlatul Ulama dengan cinta, ikhlas, dan penuh pengabdian,” tutupnya.

Dengan adanya islah ini, diharapkan situasi internal PCNU Cianjur dapat kembali kondusif, sehingga semua pihak bisa berfokus pada misi utama Nahdlatul Ulama dalam berkhidmat untuk umat dan menjaga kesatuan Nahdliyyin.

×
Berita Terbaru Update