-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Cianjur 19 : Hari Jadi Cianjur 12 Juli 1677

Selasa, 08 Oktober 2024 | 23.50 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-08T16:50:25Z


Tewasnya Sunan Amangkurat I Raja Mataram dipelarian pada tanggal 13 Juli 1677, menjadi momen paling bersejarah bagi kabupaten-kabupaten yang semula menjadi bawahan Mataram. Demikian juga dengan Cianjur yang saat itu sudah menjadi sebuah negeri atau Padaleman.


Cianjur yang sempat menjadi bagian dari Kesultanan Cirebon, dan kemudian menjadi bagian dari Kesultanan Mataram karena takluknya Cirebon kepada Mataram, Cianjur mengganggap peristiwa perebutan kekuasaan di Mataram oleh Trunojoyo mengakibatkan status Cianjur menjadi bebas merdeka antara kurun waktu pelarian Amangkurat I dari keraton tanggal 28 Juni 1677 hingga tewasnya tanggal 13 Juli 1677.


Maka Tim perumus hari Jadi Cianjur tahun 2001 memutuskan tanggal 12 Juli 1677 sebagai hari jadi Cianjur, hal tersebut dihitung sejak Amangkurat I meninggal keraton tanggal 28 Juni 1677, dan tibanya surat dari Mataram ketangan Wiratanu I pada tanggal 12 Juli 1677 yang isinya menceritakan kondisi di kesultanan Mataram.


Surat yang dibawa dengan kuda tersebut begitu penting karena isinya dapat dijadikan alasan kemerdekaan Cianjur dari Mataram walaupun tidak lama terhitung antaran tanggal 28 Juni 1677 hingga 12 Juli 1677 saat Wiratanu I menerima surat digulingkannya Amangkurat I oleh Trunojoyo.


Penentuan Hari Jadi Cianjur, dalam prosesnya sebetulnya tidak mudah. Dalam diktat yang dikeluarkan DPRD Kab. Cianjur tahun 2001 diungkapkan bagaimana pemerintahan Kabupaten Cianjur dan DPRD membentuk beberapa tim yang bertugas mencari sumber-sumber sejarah untuk menentukan hari jadi.


Buku yang berjudul “ RISALAH PENENTUAN HARI JADI CIANJUR 12 JULI 1677 – 12 JULI 2001 menceritakan pandangan beberapa ahli yang terbagi dalam beberapa kelompok hingga akhirnya Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Cianjur memutuskan 12 Juli 1677 sebagai hari jadi Cianjur.


Sebelum terjadinya kesepakatan, hari jadi Cianjur sempat diusulkan pada tanggal 2 Juli 1677 oleh kelompok yang beranggotakan R. Achmad Diredja, R. Utut Zainudin, RAM Wiradikusumah, R. Damanhuri, M.Hasanudin, BA, R. Adang Suwanda, BA dan Ahmad Subardja, BA. Kelompok ini berpendapat bahwa pada tanggal 2 Juli 1677 Sunan Amangkurat I meninggal kraton Kesultanan Mataram karena serangan Pangeran Trunojoyo.


Dari sinilah kerajaan Mataram yang berada di Jawa termasuk Cianjur melepaskan diri dari pengaruh dan kekuasaan Mataram. Maka dengan sendirinya Wiratanu I beserta para dalemnya mendirikan negeri yang bernama Cianjur. Oleh karena itu kelompok ini mengusulkan hari jadi Cianjur jatuh pada tanggal 2 Juli 1677.


Sedangkan kelompok yang beranggotan : RHM Kosasis Atmadinata, Ir. Masur Wiraatmadja, R. Husen Djayasudibja, Andi Afandi, RHI. Buldan Djayawiguna, dan Drs. Abdullaj Yoesoef mengusulkan hari jadi Cianjur tanggal 10 Desember 1691, alasannya tanggal tersebut berdasarkan perpindahan Wiratanu II / Rd. Wiramanggala dari pemukimannya di Cibalagung ke Pamoyanan yang merupakan kelanjutan dari Dalem Wiratan I.


Kelompok lainnya mengusulkan agar hari jadi Cianjur ditetapkan tanggal 27 Januari 1680 alasannya bersandar pada peristiwa pertempuran antara Pasukan Dalem Wiratanu I yang menghadang serangan pasukan Kesultanan Banten yang terjadi tahun 1680. Pada tanggal 24 Januari 1680 dan tanggal 10 April 1680 Wiratanu I menyurati VOC yang isinya menerangkan bahwa Cianjur masih melanjutkan peperangan melawan Banten, hal ini menandakan bahwa Cianjur masih bisa bertahan sampai para bupati Priangan menyerah kepada pemerintah Belanda.


Kelompok ini sangat menekankan peristiwa peperangan Cianjur – Banten dan akhirnya memilih tanggal 27 Januari 1680 sebagai hari jadi Cianjur. Kelompok ini beranggotakan . Ir. H. Adjat Sudradjat Sudirahardja, R. Saleh Danasasmita, Dr.Drs. Edi.

S. Ekadjati, Dr. Didi Suryadi dan Drs. Atja.


Maka berdasarkan uraian pakar disetiap kelompok, hari jadi Cianjur ditetapkan pada tanggal 12 Juli 1677. Penetapan ini berdasarkan pertimbangan bahwa Amangkurat I meninggalkan keraton Mataram karena serbuan pasukan Trunojoyo, informasi ini akan sampai ke Cianjur sepuluh hari kemudian karena menggunakan alat transformasi tradisional, maka karena itu Hari Jadi Cianjur Ditetapkan tanggal 12 Juli 1677.


Dalam buku “ Sejarah Cianjur Sareng Rd. Aria Wiratanu Dalem Cikundul” dituliskan bahwa sejak tahun 1680 kiprah Rd. Aria Wiratanu I dipemerintahan sudah berkurang. Ia lebih memusatkan mengembangkan pesantren yang dibangunanya di Tarikolot Cikalong Kulon.


Roda pemerintahan sehari-hari sudah dijalankan oleh Raden Wiramanggala anak sulungnya yang kelak menggantikannya sebagai Dalem Cianjur dengan gelar Rd. Aria Wiratanu II. Rd. Wiramanggala adalah putra kelima Dalem Cikundul menurut Babad Cikundul karya Dalem Pancaiti, sedangkan putra sulung Dalem Cikundul yakni Rd. Natamanggala menjadi Dalem Cibalagung atau disebut juga Dalem Anom.


Menurut Diktat berjudul “ Sejarah Kanjeng Dalem Cikundul Kyai Raden Aria Wiratandatar “ yang dikeluarkan Yayasan Wargi Cikundul th 1996 disebutkan bahwa Pada saat memerintah, Dalem Cikundul didampingi sejumlah tokoh seperti:


1. Tubagus Muhammad Capa ulama asal Banten yang juga ayah dari Nyi Rd, Ajeng istri Dalem Cikundul,


2. Syeh Gofur ulama asal Banten yang juga menjadi menantu Dalem Cikundul.


3. Rd. Antra Kasih sebagai bendahara negara


4. Rd. Mangkunegara Patih.

5. Puspamanggala ahli siayah perang

6. Rd. Suryapadang putra Bupati Sukapura Dalem Suwidak. 6. Ama Panghulu 8. Rd. Kertamanggala Keamanan negara. \

8. Eyang Jangkung sebagai telik Sandi.


Dalem Cikundul wafat sekitar tahun 1691 dimakamkan di pasir Gajah Kampung Majalaya Desa Cijagang Kec. Cikalong Cianjur. Ia meninggalkan 11 putra- putri yakni : Raden Suryakancana, Rd. Indang Sukaesih, Raden Wiramanggala / RAA. Wiratanu II makamnya di kampung Pamoayanan Cianjur kota, Rd. Aria Martayuda / Dalem Sarampad makamnya di Sarampad Cugenang , Raden Aria Tirta makamnya di Karawang, Dalem Aria Kidul / Rd. Aria Natadimanggala makamnya di kampung Babakan Jati Jebrod Cianjur kota, Rd. Aria Wiradimanggala / Dalem Aria Cikondang makamnya di tepi sungai Cikondang Cibeber Cianjur. Rd. Aria Suradiwangsa/ Dalem Panembong makamnya di Panembong Cianjur kota. Nyi Mas Kaluntar makamnya di kampung Dukuh Caringin, Nyi Mas Karanggan di Bayabang. Nyi Mas Bogem, Nyi Mas Kara dan Nyi Mas Jenggot ketiganya tidak diketahui makamnya.


×
Berita Terbaru Update