Bupati Cianjur nonaktif sekaligus Calon Bupati Cianjur, Herman Suherman, memberikan penjelasan terkait kasus yang menimpa adiknya, DL, yang baru-baru ini ditetapkan sebagai tersangka dalam dugaan penipuan dan penggelapan berkedok proyek fiktif.
Herman menegaskan komitmennya untuk menjaga keluarga dari praktik permainan proyek dan jual beli jabatan yang sering kali mengarah pada tindakan ilegal.
"Saya sudah tegaskan pada keluarga saya. Sebagai bupati, istri bupati, anak bupati, semua keluarga bupati tidak boleh bermain proyek," ujar Herman, Rabu (6/11/2024).
Herman menilai kasus yang menimpa adiknya ini justru memperlihatkan bahwa ia tidak pernah memberi izin atau terlibat dalam permainan proyek pemerintahan.
"Itu justru membuktikan kalau memang keluarga saya tidak main proyek. Buktinya dia (DL) tidak bisa memberikan pekerjaan atau proyek yang katanya dijanjikan itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Herman menyatakan bahwa setiap tindakan keluarganya harus dipertanggungjawabkan sepenuhnya.
"Kalau sudah seperti ini, ya silakan tanggung sendiri. Kalau ada keluarga saya yang bermain, ya tanggung risikonya. Saya ingin memperlihatkan pada masyarakat komitmen saya," tambahnya.
Mengenai kasus hukum yang menimpa adiknya, Herman menegaskan bahwa ia tidak akan mengintervensi proses hukum yang sedang berjalan.
"Ya kita hormati proses hukum yang berjalan saja," ungkapnya.
Herman berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi pihak lain agar tidak terjerat dalam praktik kotor yang merugikan masyarakat.
Lebih jauh, Herman juga mengungkapkan bahwa ia sendiri tidak pernah terlibat dalam urusan proyek.
"Bahkan saya sendiri tidak pernah mengurus proyek. Maka ini harus menjadi contoh," ujar Herman.
Kasus ini menyoroti komitmen Herman untuk menjaga integritas dalam keluarga dan pemerintahannya. Dengan menghormati proses hukum, Herman berharap bahwa kasus ini akan memberikan efek jera dan mencegah praktik serupa terjadi di masa depan.