Polisi mengumumkan bahwa jenazah ARO (9), bocah korban perundungan yang meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Ciereng, telah dibawa ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk dilakukan autopsi. Proses autopsi ini dilakukan untuk mengungkap penyebab pasti kematian ARO, apakah terkait dengan kekerasan atau penyakit lain. Senin (25/11/2024) malam.
Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Gilang Friyana, menyampaikan, "Seperti yang rekan ketahui bahwa korban dari Blanakan hari ini meninggal dunia, kemudian hari ini kami akan melaksanakan autopsi di RS Bhayangkara Losarang. Kami sudah koordinasi dengan pihak dokter, kemungkinan pukul 21.00 akan dilaksanakan autopsi."
Gilang menjelaskan bahwa autopsi adalah langkah penting dalam penyelidikan untuk memastikan apakah kematian korban disebabkan oleh kekerasan fisik atau kondisi medis lainnya. "Hasilnya bisa menyimpulkan apakah korban meninggal akibat sakit bawaan atau ada kekerasan pada tubuhnya," ujar Gilang.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait perundungan yang dialami ARO.
"Kemarin sih dari penyidik sudah tiga orang diperiksa, kemungkinan besok kami dalami lagi bersama Unit PPA. Besok kami akan merapat ke Blanakan untuk melaksanakan penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Saat ditanya mengenai dugaan pelaku perundungan, Gilang menyebutkan bahwa pihaknya masih dalam tahap penyelidikan dan belum dapat mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab.
Saat ditanya mengenai dugaan pelaku perundungan, Gilang menyebutkan bahwa pihaknya masih dalam tahap penyelidikan dan belum dapat mengungkapkan siapa yang bertanggung jawab.
"Tiga saksi masih kita dalami, sementara belum (ada tersangka), nanti (tersangka) kalau sudah lengkap semuanya nanti kita rilis lagi, kita lihat hasil autopsi," ujar Gilang.
Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan setelah hasil autopsi diterima, yang akan menjadi petunjuk utama untuk mengungkap penyebab kematian ARO. Kasus ini terus menjadi perhatian publik, dengan harapan agar keadilan ditegakkan untuk korban perundungan dan pencegahan kekerasan di sekolah dapat dilakukan secara lebih serius.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus memberikan informasi yang diperlukan guna mempercepat proses penyelidikan.
Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan setelah hasil autopsi diterima, yang akan menjadi petunjuk utama untuk mengungkap penyebab kematian ARO. Kasus ini terus menjadi perhatian publik, dengan harapan agar keadilan ditegakkan untuk korban perundungan dan pencegahan kekerasan di sekolah dapat dilakukan secara lebih serius.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat untuk terus memberikan informasi yang diperlukan guna mempercepat proses penyelidikan.