 |
| Pelajar menyantap makanan saat program makan bergizi gratis di SDN 3 Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (24/10/2024).Pemerintah mengalokasikan sebesar Rp71 triliun untuk program MBG pada APBN 2025. ANTARA FOTO/ Abdan Syakura |
Presiden Prabowo Subianto resmi menetapkan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10 ribu per anak per hari. Keputusan ini diambil usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta.
"Program makan bergizi ini nanti rata-rata minimumnya kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil, itu Rp10 ribu rupiah per hari," ujar Prabowo dalam konferensi pers di Kantor Presiden.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan indeks Rp15 ribu per anak per hari dalam uji coba yang telah dilakukan di beberapa daerah. Namun, Prabowo mengatakan adanya penyesuaian berdasarkan analisis anggaran negara.
Dukungan untuk Keluarga Menengah ke Bawah
Presiden Prabowo menyebut program ini dirancang untuk membantu keluarga menengah ke bawah, yang rata-rata memiliki tiga hingga empat orang anak. Dengan indeks Rp10 ribu per anak per hari, setiap keluarga dapat menerima bantuan makan bergizi sebesar Rp30-40 ribu per hari.
"Sebulan bisa mencapai Rp2,7 juta. Jika ditambah dengan program bantuan sosial lainnya, seperti PKH (Program Keluarga Harapan), maka saya kira upaya pemerintah untuk mengamankan kesejahteraan semua lapisan masyarakat, termasuk buruh, sudah sangat maksimal saat ini," jelasnya.
Fokus pada Kualitas SDM Indonesia
Program MBG merupakan salah satu janji kampanye Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Program ini bertujuan memperbaiki kualitas sumber daya manusia melalui pemberian makanan bergizi kepada anak-anak dan ibu hamil.
Prabowo menyatakan, program ini akan menjangkau 82,9 juta anak setiap harinya, dengan total anggaran mencapai Rp400 triliun per tahun. Pemerintah optimis bahwa investasi besar ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi pembangunan manusia di Indonesia.
Progres dan Pelaksanaan Program
Sebelum ditetapkan, program MBG telah melalui fase uji coba di sejumlah wilayah dengan porsi Rp15 ribu per anak per hari. Meski anggaran disesuaikan, pemerintah tetap berkomitmen memastikan setiap anak mendapat makanan bergizi yang memenuhi standar kesehatan.
Keputusan ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, terutama keluarga menengah ke bawah yang akan langsung merasakan manfaatnya. "Ini program yang sangat dinanti-nanti. Mudah-mudahan konsisten dan tepat sasaran," ujar Nurhayati, seorang ibu rumah tangga di Jakarta Timur.
Dengan program ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus membangun generasi muda yang sehat dan berkualitas. (Redaksi Teras Media Indonesia)
