Dalam upaya melestarikan lingkungan dan mencegah terjadinya bencana banjir rob, Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menargetkan perluasan lahan tanaman mangrove dan cemara hingga 7 hektar di sepanjang pantai selatan Cianjur pada tahun 2025. Program ini mencakup wilayah Kecamatan Cidaun, Sindangbarang, dan Agrabinta.
Kepala DPKHP Cianjur, Aris Haryanto, mengatakan bahwa penanaman mangrove dan cemara di pantai selatan telah dimulai sejak beberapa tahun terakhir sebagai bagian dari pelestarian lingkungan dan pencegahan bencana alam seperti erosi dan banjir rob.
Pelestarian dan Pencegahan Bencana
"Kegiatan penanaman mangrove dan cemara sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir, selain melestarikan alam juga sebagai upaya mencegah terjadinya bencana alam seperti erosi dan banjir rob yang sempat melanda pantai selatan beberapa waktu lalu," ujar Aris di Cianjur, Jumat (3/1/2025).
Pada tahun sebelumnya, penanaman telah dilakukan di lahan seluas 4 hektar di beberapa titik di pantai selatan, melibatkan berbagai kalangan masyarakat, terutama kaum muda. Tahun ini, DPKHP menargetkan perluasan hingga 7 hektar lahan yang ditanami mangrove dan cemara, dengan melibatkan partisipasi masyarakat lebih luas.
Lokasi dan Peran Pemuda
Penanaman akan dilakukan di Desa Sinarlaut (Kecamatan Agrabinta), Desa Cidamar (Kecamatan Cidaun), dan Talagasari (Kecamatan Sindangbarang). Ketiga desa tersebut sebelumnya telah menjadi lokasi penanaman mangrove dan cemara. DPKHP memastikan bahwa tanaman ini dirawat dengan baik, termasuk pemangkasan ranting secara berkala untuk menjaga pertumbuhannya.
"Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas bersama, termasuk masyarakat dan kaum muda, dalam melakukan pemeliharaan, sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga dan perkampungan di sepanjang pantai tetap aman dari bencana," tambah Aris.
Harapan untuk Masa Depan
Aris berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kaum muda, dalam menjaga dan memelihara tanaman yang sudah tumbuh. Hal ini juga menjadi bagian dari antisipasi perubahan iklim yang dapat memicu bencana alam.
Dengan perawatan yang rutin, diharapkan mangrove dan cemara tidak hanya melindungi pantai dari banjir rob, tetapi juga menjadi penghalang alami terhadap potensi tsunami. Upaya ini menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Cianjur dalam melestarikan lingkungan dan melindungi masyarakat di wilayah pesisir.
"Kami mengajak semua kalangan untuk turun langsung menanam mangrove dan cemara di pantai selatan. Bersama-sama kita bisa menjaga kelestarian lingkungan dan memberikan perlindungan maksimal bagi generasi mendatang," tutupnya.