-->

Iklan

Human Initiative Salurkan 200 Hunian Tetap untuk Penyintas Gempa Cianjur

terasmudacianjur
Rabu, 15 Januari 2025, 23.19 WIB Last Updated 2025-01-16T06:39:56Z

 

Foto: Maulana/Detikcom

Human Initiative (HI) menyerahkan 200 unit hunian tetap (huntap) kepada penyintas gempa Cianjur. Serah terima dilakukan melalui Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan Timor Leste Abdulla Salem AlDhaheri, Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati, serta Bupati Cianjur Herman Suherman di Cugenang, Cianjur. Rabu (15/1/2025)


Hadir dalam acara tersebut anggota Komisi VIII DPR RI M Abdul Azis Sefudin, Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa KH Umar Burhanudin, MPd, serta para penerima hunian tetap dan undangan lainnya.


Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati, mengungkapkan bahwa pembangunan huntap ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak. “Kami sangat menghargai gotong royong masyarakat yang turut mengangkut material ke lokasi pembangunan melalui gang-gang sempit. Semangat ini menjadi kekuatan utama dalam menyelesaikan proyek ini,” ujarnya.


Tomy juga mengutip pesan Menteri Sosial Saifullah Yusuf agar penerima huntap menjaga dan merawat rumah mereka dengan baik. “Kebersihan rumah dimulai dari kamar mandi (toilet). Jika toilet bersih, maka dapur, kamar, dan seluruh rumah pun akan bersih,” katanya.


Bupati Cianjur, Herman Suherman, dalam sambutannya mengingatkan dampak gempa magnitudo 5,6 pada 21 November 2022. “Gempa tersebut berdampak pada 200 desa, dengan puluhan ribu rumah rusak dan 114.683 jiwa menjadi penyintas,” jelasnya.


Herman juga menyoroti bahwa meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran triliunan rupiah untuk pemulihan pasca-gempa, masih ada warga yang belum mendapatkan hunian tetap. “Kini, 200 unit rumah yang dibangun Human Initiative dengan dukungan dana dari Bank Dubai, UEA, menjadi solusi bagi sebagian penyintas,” tambahnya.


Duta Besar UEA untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri, menegaskan bahwa proyek pembangunan huntap ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh kedua negara. “Sejak berdiri pada tahun 1971, UEA telah menyalurkan bantuan ke 206 negara di enam benua. Ini bukanlah bantuan pertama kami untuk Indonesia, dan tentu bukan yang terakhir,” ujarnya.


Menurut Abdulla Salem, inisiatif ini merupakan bagian dari banyak program UEA untuk memperkuat kerja sama kemanusiaan global. “Komitmen kami adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik melalui dukungan kemanusiaan,” katanya.


Mensos Saifullah Yusuf dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada UEA melalui Duta Besar Abdulla Salem dan Bank Dubai. “Apa yang dilakukan UEA ini mencerminkan kedekatan yang sangat erat dengan Indonesia,” ungkapnya.


Ia juga menekankan pentingnya rumah sebagai benteng pertama untuk membangun keluarga sakinah mawaddah. “Kesehatan dan kebersihan rumah menjadi awal dari upaya pencegahan stunting. Kebersihan dimulai dari toilet yang bersih. Jika toilet bersih, maka dapur, kamar, ruang tamu, hingga seluruh desa akan bersih dan maju,” tambah Saifullah.


Meski demikian, ia mengingatkan bahwa masih ada sekitar 300 penyintas yang belum mendapatkan hunian tetap. “Semoga ke depan kita dapat terus berkolaborasi untuk membantu mereka yang belum mendapatkan rumah layak huni,” tutupnya.


Kolaborasi untuk Masa Depan Lebih Baik


Proyek pembangunan 200 unit hunian tetap ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas negara dalam menangani dampak krisis kemanusiaan. Selain memberikan hunian layak, inisiatif ini juga menghidupkan semangat gotong royong masyarakat lokal. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan langkah ini dapat menjadi awal dari pembangunan yang lebih luas demi kesejahteraan penyintas gempa Cianjur.

Komentar

Tampilkan

  • Human Initiative Salurkan 200 Hunian Tetap untuk Penyintas Gempa Cianjur
  • 0

Terkini