Sebuah pohon setinggi 20 meter tumbang dan menimpa ruang kelas di SDN Sukasari, Kecamatan Campaka, Cianjur, pada Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Kejadian ini mengakibatkan enam siswa mengalami luka-luka, dua di antaranya mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
Menurut Kepala SDN Sukasari, Holid, insiden terjadi saat cuaca di wilayah tersebut sedang berangin kencang disertai gerimis.
"Tadi memang angin cukup kencang disertai gerimis. Kemudian jam 11.30 WIB, pohon yang tinggi totalnya sekitar 20 meter itu tumbang, menimpa ruang kelas," ujarnya.
Akibat tumbangnya pohon tersebut, satu ruang kelas mengalami kerusakan parah, sementara satu ruang kelas lainnya hanya mengalami kerusakan pada bagian genting akibat tertimpa ranting.
"Kalau ruang kelas 4 tertimpa langsung batang pohonnya. Atap dan temboknya ambruk. Satu ruang kelas lagi hanya rusak bagian gentingnya karena tertimpa ranting," jelas Holid.
Saat kejadian, siswa kelas 4 sedang menjalani kegiatan belajar mengajar. Dari total 16 siswa yang berada di kelas tersebut, enam di antaranya mengalami luka-luka.
"Dari enam orang tersebut, dua di antaranya luka cukup parah di bagian kepala dan empat siswa lainnya luka ringan. Semuanya sudah dibawa ke puskesmas," tambahnya.
Pihak sekolah langsung berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk langkah penanganan lebih lanjut.
"Kita sudah koordinasi dengan Disdik dan BPBD untuk penanganan lebih lanjut," ujar Holid.
Sebagai langkah sementara, siswa kelas 4 akan digabung dengan kelas lain yang memiliki jumlah murid lebih sedikit. Namun, sebelum itu, pihak sekolah akan memberikan pendampingan psikologis kepada para siswa agar tidak mengalami trauma berkepanjangan.
"Siswanya tidak terlalu banyak, jadi nanti digabung sementara dengan kelas lain yang jumlah siswanya juga sedikit. Tapi sebelum itu, kita akan berikan pendampingan pada para siswa agar terhindar dari trauma. Karena tadi pun masih ada yang syok. Kalau sudah pulih dari traumanya, baru pembelajaran digelar normal lagi," tutupnya.
Hingga saat ini, pihak sekolah bersama Disdik dan BPBD masih melakukan asesmen terhadap kondisi bangunan dan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk memastikan keamanan siswa dan staf pengajar.