Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Cianjur memberikan imbauan kepada para nelayan di Pelabuhan Jayanti, Kecamatan Cidaun, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya gelombang laut tinggi saat melaut. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Kasat Polairud Polres Cianjur, AKP Asep Machfud, pada Senin (6/1/2025).
Dalam keterangannya, AKP Asep Machfud menekankan pentingnya keselamatan para nelayan yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari laut. Ia mengingatkan agar nelayan memprioritaskan keselamatan jiwa dengan memperhatikan prakiraan cuaca sebelum berangkat melaut.
“Kami ingatkan kepada seluruh nelayan agar selalu berhati-hati dan tidak memaksakan melaut jika kondisi cuaca tidak memungkinkan. Keselamatan adalah prioritas utama,” tegas AKP Asep.
Prioritas Keselamatan dan Kesiapsiagaan Polairud
Selain memperhatikan prakiraan cuaca, Polairud Polres Cianjur juga meminta nelayan untuk memantau informasi cuaca terkini dari sumber terpercaya, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). AKP Asep juga menyarankan agar nelayan melengkapi perahu dengan peralatan keselamatan standar, seperti jaket pelampung, peluit, dan lampu darurat.
“Kami juga sudah menyiagakan personel untuk membantu pemantauan kondisi di lapangan dan memberikan bantuan jika terjadi kecelakaan laut. Kami berharap nelayan dapat mematuhi imbauan ini demi keselamatan bersama,” tambahnya.
Polairud juga terus bersiaga di kawasan pesisir selatan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para nelayan serta masyarakat yang beraktivitas di sekitar pantai.
BMKG Bandung Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem
Sementara itu, BMKG Stasiun Geofisika Bandung juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di perairan selatan Jawa Barat, termasuk wilayah Cianjur. Gelombang laut diperkirakan mencapai ketinggian hingga 2,5 meter dengan hembusan angin kencang yang berkecepatan 2 hingga 20 knot.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu, mengingatkan bahwa cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung selama sepekan ke depan. Teguh juga mengimbau masyarakat pesisir dan nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir pantai, terutama di wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi, diharapkan meningkatkan kewaspadaan. Jangan abaikan peringatan ini demi keselamatan,” ujar Teguh, Kamis (2/1/2025).
Selain di Cianjur, perairan Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran juga diprediksi mengalami gelombang tinggi kategori sedang. Fenomena ini disebabkan oleh pola angin dominan dari Timur hingga Tenggara yang cukup kuat.
BPBD Cianjur Instruksikan Patroli di Pantai Selatan
Menanggapi peringatan BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur juga telah mengeluarkan imbauan serupa. Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengingatkan masyarakat pesisir, wisatawan, dan nelayan untuk tidak melakukan aktivitas yang berisiko tinggi, seperti berenang atau melaut, selama cuaca ekstrem berlangsung.
“Cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung beberapa hari ke depan. Kami meminta masyarakat pesisir untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan,” ujar Asep Kusmana.
BPBD Cianjur juga menginstruksikan personel dan relawan tanggap bencana (Retana) untuk melakukan patroli rutin di sepanjang pantai selatan, khususnya di lokasi yang rawan kecelakaan laut. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan sekaligus kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
“Masyarakat diharapkan mematuhi arahan dan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas di pantai atau laut,” tambahnya.
Keselamatan Jadi Prioritas Utama
Langkah-langkah pencegahan ini diambil untuk memastikan keselamatan masyarakat yang bergantung pada laut sebagai sumber penghidupan maupun mereka yang beraktivitas di pesisir. Dengan adanya koordinasi antara Polairud, BPBD, dan BMKG, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami risiko yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem.
Potensi bahaya gelombang tinggi dan angin kencang di perairan selatan menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan sebagai prioritas utama. Nelayan dan masyarakat pesisir diimbau untuk tidak mengabaikan peringatan dan selalu mengutamakan keselamatan di tengah tantangan cuaca yang tidak menentu ini.