Foto: Benny Bastiandy/MI |
Indeks kerawanan bencana Kabupaten Cianjur menjadi sorotan DPR RI. Berdasarkan data, Cianjur menduduki peringkat pertama kerawanan bencana di Jawa Barat dan berada di posisi ke-10 secara nasional. Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menyampaikan pentingnya langkah-langkah konkret dalam mengatasi kondisi ini melalui edukasi dan mitigasi bencana kepada masyarakat.
"Semua indikator bencana di Kabupaten Cianjur hampir semuanya lengkap. Gempa, banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, gunung berapi, hingga tsunami, semua potensi kerawanannya ada," ujar Saan saat menyerahkan bantuan bagi korban bencana alam di halaman kantor BPBD Kabupaten Cianjur pada Rabu (15/1).
Edukasi dan Mitigasi untuk Masyarakat
Saan menegaskan bahwa kondisi kerawanan bencana di Cianjur harus ditindaklanjuti dengan upaya edukasi, antisipasi, dan mitigasi yang masif. Langkah ini terutama menyasar masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana.
"Kesiapsiagaan pemerintah daerah beserta seluruh jajaran dan stakeholder menjadi sangat penting. Bencana tidak bisa diprediksi, tetapi kesiapan dapat meminimalkan dampak yang ditimbulkan," tambah Saan.
Bantuan dari DPR RI dan BUMN
Sebagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana, DPR RI bersama sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan bantuan yang disalurkan melalui BPBD Kabupaten Cianjur. Bantuan tersebut berasal dari Jasa Marga, Pertamina, Angkasa Pura, dan berbagai BUMN lainnya.
"Bantuan yang kami berikan ini sifatnya sementara. Saat ini, BPBD sedang mendata dan memvalidasi masyarakat yang terdampak. Pendataan ini mencakup kerusakan, kerugian, dan dampak lainnya, baik yang berat, sedang, maupun ringan," ungkapnya.
Dampak Bencana di Wilayah Selatan Cianjur
Bencana hidrometeorologi basah yang terjadi pada 4 Desember 2024 melanda 17 kecamatan di Kabupaten Cianjur, mayoritas berada di wilayah selatan. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan parah pada rumah warga, infrastruktur jalan, jembatan, serta fasilitas umum lainnya.
"Setelah pendataan selesai, kami akan berkolaborasi untuk menangani seluruh masyarakat terdampak," pungkas Saan.
Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.