-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Mengenal Tanaman Betadine yang Membuat Keracunan Anak di Cianjur

Rabu, 12 Februari 2025 | 21.53 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-12T15:27:08Z


Lima anak di Kampung Curug, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan setelah diduga mengonsumsi buah dari tanaman betadine. Insiden yang terjadi pada Minggu (9/2/2025) ini mengejutkan warga sekitar dan menjadi peringatan bagi para orang tua agar lebih waspada terhadap tanaman yang tumbuh di sekitar rumah.

Kapolsek Bojongpicung, AKP Eriyanto, menjelaskan bahwa kelima anak tersebut mengalami gejala mual dan muntah setelah bermain dan mencoba buah dari tanaman betadine yang tumbuh di halaman rumah seorang warga.

"Dari hasil penyelidikan, kelima anak tersebut kemungkinan iseng saat bermain dan mengonsumsi buah dari tanaman betadine yang tumbuh di halaman rumah warga," ujar AKP Eriyanto, Senin (10/2/2025).

Dua dari lima anak diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Bojongpicung. Namun, tiga lainnya harus dirujuk ke RSUD Cianjur karena kondisi mereka memburuk dan membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat: apa sebenarnya tanaman betadine? Mengapa bisa menyebabkan keracunan? Dan seberapa berbahayakah tanaman ini jika dikonsumsi secara sembarangan?
 
Mengenal Tanaman Betadine

Tanaman betadine, yang dikenal juga dengan nama Jatropha multifida, sering dijumpai di berbagai wilayah tropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki tampilan yang menarik dengan daun bercabang menyerupai jari dan bunga berwarna merah cerah yang membuatnya sering digunakan sebagai tanaman hias atau pagar hidup.

Namun, meskipun terlihat indah, tanaman ini mengandung senyawa beracun yang dapat berbahaya jika dikonsumsi tanpa pengetahuan yang cukup.
 
Kandungan dan Potensi Racun dalam Tanaman Betadine

Tanaman betadine mengandung senyawa toksik, salah satunya adalah forbol ester, yang bersifat iritan dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan jika masuk ke dalam tubuh manusia. Getah dari tanaman ini juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata jika terjadi kontak langsung.

Bagian tanaman yang paling berisiko menyebabkan keracunan adalah biji dan buahnya. Anak-anak yang tidak mengetahui bahaya tanaman ini mungkin tertarik untuk mencoba buahnya yang berbentuk kapsul kecil. Jika dikonsumsi, racun dari tanaman ini dapat menyebabkan berbagai gejala seperti:
 
  1. Mual dan muntah
  2. Diare akut
  3. Sakit perut hebat
  4. Pusing dan lemas

Dalam beberapa kasus yang lebih parah, racun dari tanaman ini dapat menyebabkan dehidrasi berat akibat muntah dan diare yang berlebihan, sehingga memerlukan penanganan medis segera.
Kasus Keracunan Akibat Tanaman Betadine di Indonesia

Kasus keracunan akibat tanaman betadine bukanlah yang pertama terjadi. Beberapa insiden serupa pernah dilaporkan di berbagai daerah di Indonesia. Sayangnya, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa tanaman ini memiliki efek beracun, sehingga masih sering ditanam tanpa kewaspadaan yang cukup.

Di beberapa negara lain, seperti Filipina dan India, tanaman ini juga dikenal memiliki efek beracun dan penggunaannya lebih diawasi, terutama dalam lingkungan yang sering dikunjungi oleh anak-anak.
Langkah Pencegahan dan Edukasi bagi Masyarakat

Untuk mencegah insiden serupa terjadi di masa mendatang, masyarakat perlu lebih mengenal jenis-jenis tanaman yang berpotensi beracun di lingkungan sekitar. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Identifikasi tanaman di sekitar rumah: Pastikan untuk mengetahui tanaman apa saja yang tumbuh di halaman rumah. Jika ada tanaman yang beracun, sebaiknya dipindahkan atau diberi tanda peringatan.
  2. Edukasi anak-anak tentang bahaya tanaman tertentu: Anak-anak perlu diajarkan untuk tidak sembarangan memakan atau menyentuh tanaman yang tidak mereka kenali.
  3. Hindari menanam tanaman beracun di area bermain anak: Jika memiliki anak kecil, sebaiknya menghindari menanam tanaman yang mengandung racun, terutama di tempat yang mudah dijangkau anak-anak.
  4. Segera cari bantuan medis jika terjadi gejala keracunan: Jika ada tanda-tanda keracunan setelah mengonsumsi bagian dari tanaman ini, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kesimpulan

Tanaman betadine memang memiliki daya tarik visual yang indah, tetapi bahayanya tidak bisa diabaikan. Insiden di Cianjur menjadi pengingat bahwa kewaspadaan terhadap tanaman beracun sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki anak kecil di rumah. Edukasi dan langkah pencegahan harus terus digalakkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Jika menemukan tanaman yang berpotensi berbahaya di sekitar rumah, lebih baik mengambil langkah preventif daripada menyesal di kemudian hari. Bagikan informasi ini agar semakin banyak orang yang sadar akan risiko tanaman beracun dan dapat melindungi keluarga mereka dari bahaya yang tidak terlihat.
×
Berita Terbaru Update