![]() |
Foto: (RAA. Wiratanu Datar VIII / Dalem Jenon Bupati Garut putra Bupati Garut RAA. Wiratanu Datar VII / Dalem Abas bin Dalem Enoh / RAA. Wiratanudatar VI Bupati Cianjur) |
Raden Abas adalah putra bungsu Bupati Cianjur Dalem Enoh / Rd. Adipati Wira Tanu Datar VI, ketika Dalem Enoh wafat tahun 1813 usia Rd. Abas masih sekitar 4 tahun. Bupati Sumedang Pangeran Kornel lalu mengajukan permohonan kepada Bupati Cianjur RAA. Prawiradirdja I agar diijinkan membawa Rd. Abas ke Sumedang untuk diangkat anak menjadi bagian dari keluarganya. Hal ini dilakukan sebagai tindakan balas jasa Pangeran Kornel kepada Dalem Enoh yang begitu besar kepadanya .
Setelah diijinkan Bupati Cianjur, Raden Abas pindah dan menetap di Sumedang sejak tahun 1820. Setelah dewasa, Raden Abas menikahi Nyi Raden Purnama buyut Pangeran Kornel. Silsilah lengkapnya, Nyi Rd. Purnama putra Rd.Aria Jayanagara putra Rd. Adipati Aditya Adiwijaya Bupati Limbangan, Adipati Adiwijaya putra Pangeran Kornel.
Ketika Aria Jayanagara menjadi Patih di Limbangan, Raden Abas diangkat menjadi Wedana Pasanggrahan dengan gelar Raden Wiranagara. Sekitar tahun 1830 / 1831 Rd. Adipati Aditya Adiwijaya wafat, kedudukannya digantikan Rd. Aria Jayanagara mertua Rd. Abas, setelah menjadi Bupati Limbangan Rd. Aria Jayanagara menggunakan gelar Tumenggung Kusuma Ningrat. Kedudukan Rd. Abas yang semula Wedanapun naik, ia menjadi Patih Limbangan menggantikan mertuanya yang menjadi Bupati Limbangan, sebagai Patih Limbangan Raden Abas menggunakan nama Demang Wiranagara.
Tahun 1813 Bupati Sumedang Rd. Adipati Kusumah Yuda wafat, kedudukan bupati Sumedang lalu diisi Tumenggung Kusumah Ningrat / Rd. Aria Jayanagara mertua Rd. Abas. Dengan kepindahan mertuanya, Raden Abas lalu dilantik sebagai Bupati Limbangan dengan gelar Rd. Adipati Surianata Kusumah/ Rd. Adipati Wira Tanu Datar VII. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal No: 60 tertanggal 7 Mei 1913, Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut dan beribu kota Garut.
Ketika Aria Jayanagara menjadi Patih di Limbangan, Raden Abas diangkat menjadi Wedana Pasanggrahan dengan gelar Raden Wiranagara. Sekitar tahun 1830 / 1831 Rd. Adipati Aditya Adiwijaya wafat, kedudukannya digantikan Rd. Aria Jayanagara mertua Rd. Abas, setelah menjadi Bupati Limbangan Rd. Aria Jayanagara menggunakan gelar Tumenggung Kusuma Ningrat. Kedudukan Rd. Abas yang semula Wedanapun naik, ia menjadi Patih Limbangan menggantikan mertuanya yang menjadi Bupati Limbangan, sebagai Patih Limbangan Raden Abas menggunakan nama Demang Wiranagara.
Tahun 1813 Bupati Sumedang Rd. Adipati Kusumah Yuda wafat, kedudukan bupati Sumedang lalu diisi Tumenggung Kusumah Ningrat / Rd. Aria Jayanagara mertua Rd. Abas. Dengan kepindahan mertuanya, Raden Abas lalu dilantik sebagai Bupati Limbangan dengan gelar Rd. Adipati Surianata Kusumah/ Rd. Adipati Wira Tanu Datar VII. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal No: 60 tertanggal 7 Mei 1913, Kabupaten Limbangan diganti menjadi Kabupaten Garut dan beribu kota Garut.
Sebagai Bupati Kabupaten Garut Raden Abas memerintah hingga tahun 1871, ia memililiki 13 putra putri, setelah wafat kedudukannya sebagai bupati Garut digantikan Raden Jenon putra sulungnya. Setelah menjadi Bupai Garut Rd. Jenon menggunakan gelar Rd. Adipati Wira Tanu Datar VIII (1871- 1915).
Sumber:
Cianjur dari Masa ke Masa ( Fakta Sejarah dan Cerita Rakyat ) | Yayasan Dalem Aria Cikondang Cianjur. 2020
Penyusun:
R. Luki Muharam, SST
Editor :
R. Pepet Djohar
Dr. Dadang Ahmad Fajar,
M.Ag Memet Muhammad Thohir