![]() |
Foto: Cianjur Jadul/Ilustrasi/Istimewa |
Sayangnya, perilaku Wiranagara tidak juga berubah kendati sudah memimpin Kabupaten Cianjur. Ia kerap meninggalkan kewajibannya hanya untuk memenuhi keinginannya bersenang-senang seperti berburu rusa, marak ikan, dan sebagainya. Puncak kesalahannya yang dianggap fatal adalah ketika Gunung Gede meletus dan Sungai Cianjur dialiri lahar gunung yang meletus, Wiranagara tidak berada di tempat dan tanpa izin pergi berburu. Akhirnya, pada tanggal 14 Oktober 1834, jabatannya dicopot. Dalem Adipati Prawiradireja I sangat kecewa dengan tingkah laku putra sulungnya yang tidak mengubah perilakunya yang buruk. Setelah diberhentikan, Wiranagara bertempat tinggal di Kampung Pamoyanan Tonggoh, oleh masyarakat disebut Dalem Tonggoh. Sebagai Bupati Cianjur kemudian diangkat Raden Rangga Kusumaningrat, Patih Cianjur, yang setelah dilantik menjadi Bupati Cianjur menggunakan gelar Raden Aria Adipati Kusumahningrat, Regent (1834-1862).
Pepes Ikan Tulang Rangu
Kabupaten Cianjur hingga kini terkenal dengan berbagai kuliner dari ikan, seperti pesmol, pais bibit, ikan bakar, dan pepes ikan tulang renyah (rangu). Namun, hanya sedikit yang mengetahui bahwa olahan tersebut berasal dari kegemaran Tumenggung Wiranagara terhadap masakan ikan. Malah menurut dongeng rakyat, apabila Dalem Wiranagara menyantap ikan, seluruh bagiannya ia makan, termasuk bagian kepalanya yang dikeremus dan dikecrokan (dimakan dengan lahap). Atas instruksi Wiranagara-lah hingga tercipta berbagai olahan dari ikan seperti pais bibit, pesmol, ikan bakar, dan sebagainya.
Saking gemarnya terhadap kuliner berbahan dasar ikan, ia juga disebut Dalem Kancra. Kancra sejak Kerajaan Pajajaran memang dianggap sebagai makanan kaum bangsawan. Ikan ini berwarna perak keemasan dan ramping, dengan ukuran sebesar tiga jari orang dewasa.
Sumber:
Cianjur dari Masa ke Masa ( Fakta Sejarah dan Cerita Rakyat ) | Yayasan Dalem Aria Cikondang Cianjur. 2020
Penyusun:
R. Luki Muharam, SST
Editor :
R. Pepet Djohar
Dr. Dadang Ahmad Fajar,
M.Ag Memet Muhammad Thohir