Bupati Cianjur, dr. Muhammad Wahyu Ferdian, menginstruksikan pemeriksaan tes urine bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Cianjur guna memastikan bahwa seluruh pegawai bebas dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang.
“Kami tidak boleh membiarkan ada penyalahgunaan narkoba di lingkungan Pemkab Cianjur. Saya mengapresiasi langkah cepat Satpol PP dan BNNK yang berhasil mengungkap kasus ini. Dengan adanya temuan ini, seluruh ASN di semua dinas akan menjalani tes urine,” ujar Bupati Wahyu dalam keterangannya kepada media.
Tes urine ini akan dilakukan secara acak bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cianjur. Metode pemeriksaan mendadak dipilih untuk memastikan hasil yang lebih valid dan mencegah upaya penghindaran dari oknum yang terlibat.
“Jadwal pemeriksaan akan dilakukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dengan demikian, tidak ada celah bagi siapapun yang ingin mengelabui tes ini,” tambahnya.
Bupati menegaskan bahwa ASN yang terbukti menggunakan narkoba akan dikenakan sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku. Pemerintah daerah tidak akan mentoleransi bentuk penyalahgunaan narkotika di lingkungan kerja.
“Kami tidak akan main-main dalam hal ini. Jika ada ASN yang kedapatan menggunakan narkoba, sanksinya akan diberikan tanpa kompromi,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang PNS berinisial A yang bertugas di Satpol PP dan Damkar Kabupaten Cianjur diamankan oleh BNNK Cianjur pada 21 Maret 2025. Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai perilaku A, yang kemudian ditindaklanjuti dengan tes urine yang membuktikan bahwa ia positif menggunakan sabu.
Langkah tegas Pemkab Cianjur ini diharapkan dapat menjadi peringatan bagi seluruh ASN agar menjauhi penyalahgunaan narkoba. Selain itu, upaya ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, profesional, dan berintegritas di jajaran pemerintahan Kabupaten Cianjur.
.jpg)
