Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan keberkahan yang terjadi di bulan Ramadan. Malam ini lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an. Malam ini menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk meraih ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari No. 1901, Muslim No. 760)
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Beberapa ulama melihat isyarat dari Surah Al-Qadr:
Namun, tetap dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir dan tidak hanya beribadah pada malam ke-27 saja.
5. Amalan yang Dianjurkan pada Lailatul Qadar
Rasulullah ﷺ mengajarkan beberapa amalan penting pada malam Lailatul Qadar:
Doa terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai ampunan, maka ampunilah aku."
(HR. Tirmidzi No. 3513)
4. Membaca Al-Qur’an
Karena Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam ini.
5. Bersedekah dan Berbuat Baik
Rasulullah ﷺ lebih dermawan di 10 malam terakhir Ramadan.
6. I‘tikaf
Rasulullah ﷺ selalu beri‘tikaf di masjid pada 10 malam terakhir Ramadan.
1. Pengertian Lailatul Qadar
Secara bahasa, Lailatul Qadar (لَيْلَةُ الْقَدْرِ) berasal dari dua kata:
Lailah (لَيْلَةُ) yang berarti malam.
Al-Qadar (الْقَدْرِ) yang memiliki beberapa makna, di antaranya adalah kemuliaan, ketetapan, dan takdir.
Sehingga, Lailatul Qadar dapat diartikan sebagai "malam penuh kemuliaan dan ketetapan."
Secara bahasa, Lailatul Qadar (لَيْلَةُ الْقَدْرِ) berasal dari dua kata:
Lailah (لَيْلَةُ) yang berarti malam.
Al-Qadar (الْقَدْرِ) yang memiliki beberapa makna, di antaranya adalah kemuliaan, ketetapan, dan takdir.
Sehingga, Lailatul Qadar dapat diartikan sebagai "malam penuh kemuliaan dan ketetapan."
2. Keutamaan Lailatul Qadar dalam Al-Qur’an
Keistimewaan Lailatul Qadar dijelaskan dalam Surah Al-Qadr (97:1-5):
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar."
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."
Dari ayat-ayat ini, beberapa keutamaan Lailatul Qadar dapat disimpulkan:
3. Keutamaan Lailatul Qadar dalam Hadis
Rasulullah ﷺ banyak menyebutkan keutamaan Lailatul Qadar dalam hadis-hadis sahih, di antaranya:
Malam Pengampunan Dosa
Keistimewaan Lailatul Qadar dijelaskan dalam Surah Al-Qadr (97:1-5):
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam Lailatul Qadar."
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
"Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
"Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
"Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
"Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar."
Dari ayat-ayat ini, beberapa keutamaan Lailatul Qadar dapat disimpulkan:
- Al-Qur’an diturunkan pertama kali pada malam ini.
- Lebih baik daripada seribu bulan (setara dengan 83 tahun 4 bulan ibadah).
- Turunnya malaikat dan Jibril membawa rahmat dan keberkahan.
- Malam penuh kesejahteraan hingga fajar.
Rasulullah ﷺ banyak menyebutkan keutamaan Lailatul Qadar dalam hadis-hadis sahih, di antaranya:
Malam Pengampunan Dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barang siapa yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhari No. 1901, Muslim No. 760)
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada pagi harinya bersinar lemah kemerah-merahan."
(HR. Ibnu Khuzaimah No. 2192, Ahmad No. 22765)
4. Malam ke-27 Ramadan: Malam Paling Berpotensi sebagai Lailatul Qadar
Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, 29).
Banyak ulama berpendapat bahwa malam ke-27 Ramadan memiliki kemungkinan besar sebagai Lailatul Qadar berdasarkan dalil berikut:
Hadis dari Ubay bin Ka‘ab radhiyallahu ‘anhu:
"Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari pada pagi harinya bersinar lemah kemerah-merahan."
(HR. Ibnu Khuzaimah No. 2192, Ahmad No. 22765)
4. Malam ke-27 Ramadan: Malam Paling Berpotensi sebagai Lailatul Qadar
Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadan, terutama di malam-malam ganjil (21, 23, 25, 27, 29).
Banyak ulama berpendapat bahwa malam ke-27 Ramadan memiliki kemungkinan besar sebagai Lailatul Qadar berdasarkan dalil berikut:
Hadis dari Ubay bin Ka‘ab radhiyallahu ‘anhu:
Ubay bin Ka‘ab berkata:
"Demi Allah, aku tahu malam mana itu. Malam itu adalah malam yang Rasulullah ﷺ perintahkan untuk menghidupkannya, yaitu malam ke-27."
(HR. Muslim No. 762)
Hitungan Surah Al-Qadr
"Demi Allah, aku tahu malam mana itu. Malam itu adalah malam yang Rasulullah ﷺ perintahkan untuk menghidupkannya, yaitu malam ke-27."
(HR. Muslim No. 762)
Hitungan Surah Al-Qadr
Beberapa ulama melihat isyarat dari Surah Al-Qadr:
- Jumlah kata dalam ayat "هِيَ" (Hiya, 'Malam itu') pada ayat terakhir adalah kata ke-27.
- Ini dianggap sebagai isyarat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan.
Namun, tetap dianjurkan untuk mencari Lailatul Qadar pada 10 malam terakhir dan tidak hanya beribadah pada malam ke-27 saja.
5. Amalan yang Dianjurkan pada Lailatul Qadar
Rasulullah ﷺ mengajarkan beberapa amalan penting pada malam Lailatul Qadar:
- Salat Malam (Qiyamullail)
- Salat Tahajud dan Tarawih sangat dianjurkan.
- Memperbanyak Doa
Doa terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, menyukai ampunan, maka ampunilah aku."
(HR. Tirmidzi No. 3513)
4. Membaca Al-Qur’an
Karena Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada malam ini.
5. Bersedekah dan Berbuat Baik
Rasulullah ﷺ lebih dermawan di 10 malam terakhir Ramadan.
6. I‘tikaf
Rasulullah ﷺ selalu beri‘tikaf di masjid pada 10 malam terakhir Ramadan.
Kesimpulan
- Lailatul Qadar adalah malam penuh keberkahan yang lebih baik dari 1000 bulan.
- Malam ini penuh ampunan, rahmat, dan keberkahan.
- Malam ke-27 Ramadan memiliki kemungkinan besar sebagai Lailatul Qadar, tetapi tetap dianjurkan mencari pada 10 malam terakhir, khususnya malam-malam ganjil.
- Amalan utama yang dianjurkan adalah salat malam, doa, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan i‘tikaf.
- Semoga kita semua mendapatkan Lailatul Qadar tahun ini. Aamiin.