Hujan deras disertai kilat dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu (26/4/2025) malam. Cuaca ekstrem yang terjadi sejak pukul 19.00 WIB dan berlangsung lebih dari dua jam ini mengakibatkan banjir di sejumlah kecamatan, menimbulkan dampak serius bagi warga dan infrastruktur.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, banjir melanda empat kecamatan, yakni Karang Tengah, Sukaluyu, Mande, dan Cianjur. Secara rinci, wilayah terdampak meliputi 14 desa dan 1 kelurahan, antara lain:
1. Kecamatan Karang Tengah: Desa Sukasari, Sindangasih, Maleber, Bojong, Sabandar, Sukataris, Hegarmanah, Sindanglaka, Babakan Caringin, Sukamulya, Sukasarana, dan Ciherang.
2. Kecamatan Sukaluyu: Desa Selajambe.
3. Kecamatan Mande: Desa Bobojong.
4. Kecamatan Cianjur: Kelurahan Bojongherang.
Akibat bencana ini, tercatat sebanyak 59 Kepala Keluarga (KK) atau 191 jiwa terdampak, dan proses pendataan masih terus berlangsung. Sementara itu, kerugian materil yang terdata meliputi 10 unit rumah terdampak, dengan dua unit di antaranya mengalami kerusakan berat. Selain itu, satu tanggul dilaporkan jebol dan satu tiang listrik rusak diterjang arus banjir.
Sebagai langkah cepat, BPBD Kabupaten Cianjur langsung melakukan kaji cepat di lokasi bencana, melakukan evakuasi warga yang terjebak, serta mendirikan posko siaga di beberapa titik. Bupati Cianjur turut turun langsung meninjau wilayah terdampak untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
Semua upaya penanganan darurat ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Bupati Cianjur Nomor: 300.2/KEP.384-BPBD/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Banjir, Banjir Bandang, Tanah Longsor, Cuaca Ekstrem, dan Abrasi di Kabupaten Cianjur Tahun 2024–2025. Status siaga darurat ini diberlakukan sejak 24 Oktober 2024 dan akan berakhir pada 31 Mei 2025.
Hingga Ahad (27/4/2025) pukul 08.39 WIB, kondisi banjir di sebagian besar wilayah telah berangsur surut. Tim BPBD bersama warga setempat terus melakukan pendataan lanjutan, memperbaiki fasilitas umum seperti jalan dan jembatan, serta membantu rehabilitasi rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan berat.
Kegiatan pembersihan material sisa banjir juga digencarkan melalui kerja bakti bersama, mengedepankan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Cianjur. Pihak BPBD mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan, mengingat masa siaga darurat masih berlangsung hingga akhir Mei 2025.