Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur mengalami lonjakan signifikan. Hingga Sabtu (26/4/2025), jumlah siswa yang dilaporkan mengalami gejala keracunan bertambah menjadi 165 orang, dari sebelumnya hanya 79 siswa.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat, Rochady Hendra, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 971 siswa dari dua sekolah yang terdampak, yaitu SMP PGRI 1 Cianjur dan MAN 1 Cianjur.
"Data diambil dari dua sekolah yaitu 972 orang, jumlah total sakit 165 orang," ujar Rochady saat dikonfirmasi, Sabtu (26/4/2025).
Rochady menjelaskan, para siswa yang mengalami gejala keracunan telah mendapatkan perawatan di berbagai fasilitas kesehatan di Cianjur. Sebagian besar telah dipulangkan ke rumah masing-masing setelah kondisi kesehatan mereka membaik.
Rinciannya, 58 siswa dirawat di RSUD Sayang Cianjur, 22 siswa di RS Bhayangkara, 2 siswa di Puskesmas Karangtengah, 1 siswa di Puskesmas Mande, 1 siswa di Puskesmas Ciranjang, 3 siswa di Puskesmas Cilaku, 5 siswa di sejumlah klinik, dan 73 siswa lainnya dirawat di rumah karena mengalami gejala ringan.
"Yang di rumah sakit, klinik, dan puskesmas sudah dipulangkan karena sudah membaik kondisinya," tambah Rochady.
Saat ini, Dinas Kesehatan telah membawa sampel makanan MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium. Rochady memastikan, hasil uji laboratorium tersebut akan segera diumumkan ke publik.
"Mudah-mudahan hasilnya segera keluar dalam waktu dekat," tandasnya.
Program Makanan Bergizi Gratis sendiri merupakan salah satu program andalan pemerintah daerah untuk meningkatkan asupan gizi siswa di sekolah. Namun, insiden ini menjadi perhatian serius semua pihak agar kualitas dan keamanan makanan yang diberikan dapat lebih dijaga di masa mendatang
.jpg)
