Jalur Puncak, tepatnya di depan Pasar Cipanas, Kabupaten Cianjur, kembali mengalami kemacetan parah usai berakhirnya masa libur Lebaran Idulfitri 1446 H. Ratusan angkutan kota (angkot) yang sempat 'libur' selama sepekan kini mulai kembali beroperasi dan menjadi penyebab utama tersendatnya arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (12/4/2025), deretan angkot berwarna kuning yang melayani trayek Cipanas–Puncak tampak mangkal di sisi jalan. Banyak dari mereka yang sengaja ngetem atau berhenti menunggu penumpang di sepanjang area Pasar Cipanas, menyebabkan antrean kendaraan memanjang hingga ke depan Istana Cipanas. Tak hanya kendaraan roda empat, para pengendara sepeda motor pun ikut terjebak dalam antrean padat merayap.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan, mengonfirmasi bahwa operasional angkot telah dimulai kembali sejak H+8 Lebaran. Selama masa libur 1–7 April 2025, arus lalu lintas sempat lancar tanpa gangguan berarti.
“Namun setelah beroperasi kembali, banyak sopir angkot yang nakal dan sengaja ngetem di jalur utama. Ini tentu mengganggu arus kendaraan, terutama di kawasan Pasar Cipanas,” ujar Tedy.
Untuk mengatasi kemacetan yang terus berulang ini, Dishub Cianjur berencana menambah jumlah personel di lapangan guna mengawasi dan mengimbau para sopir angkot agar tidak berhenti sembarangan.
“Kalau sekadar menurunkan penumpang itu tidak masalah. Tapi jika ngetem untuk cari penumpang, tentu tidak diperbolehkan. Kami akan tempatkan petugas tambahan yang bertugas langsung menegur dan meminta sopir segera melaju agar arus kendaraan tidak terhambat,” jelasnya.
Pemkab Siapkan Solusi Jangka Panjang: Terminal Khusus Angkot
Menanggapi kondisi yang terus berulang tiap tahunnya, Bupati Cianjur dr. H. Muhammad Wahyu menyatakan bahwa masa libur dan insentif kepada sopir angkot hanya merupakan solusi jangka pendek. Pemkab kini tengah menyusun rencana jangka panjang untuk mengatasi kemacetan, khususnya yang disebabkan oleh angkot yang ngetem sembarangan.
“Kita siapkan pembangunan terminal khusus untuk angkot. Sebelumnya memang sempat digunakan lahan desa untuk bongkar muat, tapi itu tidak representatif. Kita akan cari lahan yang cocok dan membangun terminal permanen agar sopir tidak punya alasan lagi untuk ngetem di bahu jalan,” terang Bupati Wahyu.
Ia menegaskan bahwa penyediaan terminal angkot akan menjadi langkah strategis sekaligus tegas dalam mengurai kemacetan di kawasan wisata Puncak-Cipanas.
“Dengan adanya terminal, akan tersedia tempat resmi untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Ini bagian dari komitmen kita untuk menata transportasi publik yang lebih baik di Cianjur,” pungkasnya.