-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Keracunan Massal di Cianjur Meluas, 78 Korban Termasuk Siswa dan Guru Usai Santap Makan Bergizi Gratis

Selasa, 22 April 2025 | 10.52 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-22T03:52:27Z
Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus bertambah. Setelah sebelumnya dilaporkan menimpa puluhan siswa MAN 1 Cianjur, kini diketahui bahwa belasan siswa dan beberapa guru SMP PGRI 1 Cianjur juga mengalami gejala serupa.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudin, menyebutkan bahwa total siswa yang mengalami gejala keracunan di sekolahnya mencapai 55 orang. Mereka mengalami gejala seperti mual, muntah, pusing, hingga diare setelah menyantap makanan dari program MBG.

"Data terbaru ada 55 orang. Selain yang di rumah sakit, kita juga data yang dibawa ke puskesmas dan dirawat di rumah. Kita masih terus data dengan menanyakan langsung ke setiap orangtua siswa," ujarnya, Selasa (22/4/2025).

Rahman menjelaskan, sebagian besar siswa kini sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan. Namun, masih ada sekitar lima orang siswa yang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Sudah ada yang dipulangkan, tapi ada sekitar 5 orang yang masih dirawat," tambahnya.

Sementara itu, Kepala SMP PGRI 1 Cianjur, Rika Mustikawati, mengonfirmasi bahwa di sekolahnya terdapat 23 siswa yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG. Dari jumlah tersebut, tiga siswa harus dirawat di rumah sakit, sementara sisanya mendapat perawatan di puskesmas maupun secara mandiri di rumah.

"Dari semalam sudah ada laporan jika siswa kami juga ada yang mengalami keracunan. Sampai tadi pagi kami terus komunikasi dengan setiap orangtua siswa, tercatat ada 23 orang yang mengalami keracunan. Tiga siswa dirawat di RS, dan sisanya ditangani di puskesmas atau di rumah," kata Rika.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tidak hanya siswa, namun tiga orang guru yang turut menyantap makanan MBG juga mengalami gejala keracunan. Beruntung, gejala yang dialami para guru tersebut tergolong ringan dan bisa ditangani secara mandiri.

"Jadi ada juga guru sebanyak 3 orang yang mengalami keracunan. Tapi gejalanya ringan dan bisa ditangani sendiri," jelasnya.

Hingga kini, pihak sekolah bersama dinas terkait masih melakukan pendataan dan investigasi terhadap penyebab pasti insiden ini. Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan asupan gizi siswa, namun kejadian ini memunculkan kekhawatiran mengenai keamanan pangan dalam pelaksanaannya.

Pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur disebut tengah mengumpulkan sampel makanan dan melakukan uji laboratorium guna mengetahui penyebab pasti keracunan tersebut.

×
Berita Terbaru Update