-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Longsor di Desa Mekarjaya Cianjur Rusak Satu Rumah, Warga Mengungsi Sementara

Selasa, 22 April 2025 | 19.07 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-23T12:09:15Z
Satu rumah warga di Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, mengalami rusak berat akibat tertimpa material longsor pada Senin (22/4). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun pemilik rumah terpaksa mengungsi sementara bersama keluarganya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanaijaya, menjelaskan bahwa longsor dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hari. Curah hujan yang tinggi menyebabkan tebing di samping rumah milik Eli Hermawati longsor dan menimpa bagian dinding rumah hingga roboh.

“Beruntung saat kejadian, pemilik rumah dan keluarganya sudah lebih dulu keluar dari rumah karena mendengar suara gemuruh yang cukup keras. Hal itu membuat mereka selamat dari kejadian ini,” ujar Asep.

Saat ini, korban bersama empat anggota keluarganya telah mengungsi ke rumah kerabat terdekat. Langkah tersebut diambil untuk menghindari kemungkinan terjadinya longsor susulan, mengingat intensitas hujan di wilayah tersebut masih tinggi.

BPBD juga meminta empat kepala keluarga lainnya yang tinggal di sekitar lokasi untuk siaga dan bersedia mengungsi sementara waktu, terutama saat hujan turun kembali pada malam hari. Penanganan langsung terhadap tebing yang longsor masih terkendala keterbatasan personel dan alat berat.

“Kami telah menurunkan sejumlah petugas dan relawan ke lokasi untuk membantu pembersihan material longsor serta mengupayakan penanganan darurat agar longsor susulan bisa dicegah,” kata Asep.

Pihak BPBD terus mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti lereng bukit dan bantaran sungai, agar selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor. Asep juga meminta warga untuk segera mengungsi apabila melihat tanda-tanda alam yang mengindikasikan akan terjadi bencana.

“Warga di sepadan sungai juga diimbau untuk tidak beraktivitas di pinggir sungai, karena debit air dapat meningkat sewaktu-waktu dan mengancam keselamatan,” tambahnya.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Cianjur telah mengaktifkan seluruh personel Relawan Tangguh Bencana (Retana) yang berjumlah sekitar 1.800 orang di seluruh wilayah. Mereka bertugas untuk melakukan pemantauan, pelaporan, evakuasi, dan penanganan cepat jika terjadi bencana.

“Koordinasi terus kami lakukan dengan pemerintah desa dan kecamatan, serta berbagai elemen masyarakat agar langkah-langkah antisipasi dan penanganan bencana bisa berjalan maksimal,” tutup Asep.
×
Berita Terbaru Update