![]() |
Coach Nova Arianto, Foto: Instagram @ |
Dalam lanjutan Grup C Piala Asia U-17 2025 yang digelar di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Senin (7/4/2025), Indonesia tampil dominan dan sukses mengalahkan Yaman dengan skor meyakinkan 4-1. Gol-gol Indonesia dicetak oleh Zahaby Gholy, Fadly Alberto Henga, dan dua gol dari Evandra Florasta.
Sebelumnya, Timnas Indonesia U-17 juga mencatat kemenangan penting atas Korea Selatan dengan skor tipis 1-0. Hasil ini membawa Indonesia mengoleksi enam poin dan memastikan diri finis di dua besar klasemen Grup C, yang sekaligus mengantar mereka lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2025 di Qatar, yang akan digelar pada November mendatang.
Nova Arianto, Arsitek Prestasi Gemilang
Nama Nova Arianto kini menjadi sorotan. Pelatih kepala Timnas U-17 ini sukses mencetak sejarah baru bagi Indonesia. Mantan bek tangguh yang pernah membela klub-klub besar seperti PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC ini kini menjadi salah satu pelatih paling bersinar di level junior Asia.
Nova dikenal dengan selebrasi khasnya saat masih bermain, yakni "suster ngesot" yang legendaris saat membela Persib. Usai pensiun, ia merintis karier kepelatihan sebagai asisten di Pelita Bandung Raya, hingga akhirnya menjadi bagian dari tim pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia sejak 2019. Bersama Shin, Nova turut andil dalam keberhasilan Indonesia mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024 dan babak 16 besar Piala Asia 2023.
Kepercayaan penuh diberikan PSSI kepada Nova di awal 2024 untuk menangani Timnas U-17. Meski gagal menjadi juara di ajang Piala AFF U-16 2024, Nova berhasil mengantarkan Garuda Muda melaju mulus di kualifikasi Piala Asia U-17 2025 tanpa kekalahan — menang 1-0 atas Kuwait, menang telak 10-0 atas Kepulauan Mariana Utara, dan imbang 0-0 melawan Australia.
Kemenangan Buah dari Persiapan Matang dan Taktik Adaptif
Selama satu tahun, Nova dan tim pelatih mempersiapkan skuad muda Indonesia dengan sangat serius. Hasilnya terbukti nyata. Dalam laga kontra Korea Selatan, Indonesia tampil pragmatis dan disiplin, sementara saat menghadapi Yaman, permainan lebih menyerang diperlihatkan dengan hasil memuaskan.
"Coach Nova dan jajaran pelatih patut diapresiasi telah menyiapkan game plan yang baik untuk tim ini. Main pragmatis saat lawan Korea Selatan, tapi tampil lebih berani dan terbuka ketika bertemu Yaman yang kualitasnya memang sedikit di bawah," ujar analis sepak bola, Mohamad Kusnaeni kepada detikSport.
Kusnaeni menambahkan bahwa pendekatan taktis yang fleksibel ini mencerminkan wajah sepak bola modern versi Timnas U-17 Indonesia. "Beda lawan, beda pula cara menghadapinya. Tak perlu pamer permainan cantik, tapi hasil tak mengecewakan."
Langkah Belum Berakhir: Indonesia vs Afghanistan
Meski tiket ke Piala Dunia U-17 2025 sudah di tangan, perjalanan Garuda Muda di Piala Asia U-17 2025 masih berlanjut. Selanjutnya, Indonesia akan menghadapi Afghanistan pada Kamis (10/4/2025) di stadion yang sama. Ini menjadi kesempatan emas bagi Nova Arianto dan timnya untuk melangkah lebih jauh dan mencatat sejarah baru di kompetisi level Asia.
Dukungan penuh masyarakat Indonesia kini tertuju kepada Timnas U-17. Dengan semangat juang, kerja keras, dan strategi matang, bukan tidak mungkin mimpi besar Indonesia untuk bersinar di Piala Dunia U-17 bisa terwujud.
Kalau kamu mau saya buatkan versi untuk Instagram caption, infografis, atau narasi video pendek dari artikel ini, tinggal bilang aja ya!