-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Papan Nama Berkarat, Rest Area Haurwangi Cianjur Butuh Sentuhan Serius

Minggu, 06 April 2025 | 23.57 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-06T16:57:59Z

Di tengah semarak arus mudik yang kembali menggeliat di bulan penuh harapan ini, keindahan dan kenyamanan menjadi dambaan para pemudik. Namun, pemandangan berbeda justru tampak di Rest Area Haurwangi, Cianjur. Bukan keramaian atau keriangan yang menarik perhatian, melainkan sebuah papan nama yang terlihat usang, berkarat, bahkan sulit terbaca.

Terletak di kawasan Sasak Rajamandala, papan nama bertuliskan “Rest Area Haurwangi Cianjur” seharusnya menjadi sambutan hangat bagi para pelintas yang ingin beristirahat sejenak dari perjalanan panjang. Sayangnya, kondisi papan yang memprihatinkan tersebut justru mencederai estetika kawasan istirahat yang cukup ramai ini.

Saat ditemui tim Teras Muda Cianjur, beberapa pengunjung mengaku heran melihat kondisi papan tersebut.

“Padahal rest area ini cukup strategis dan ramai, apalagi musim mudik seperti sekarang. Tapi lihat itu, papan namanya sudah kayak besi tua. Gak enak dilihat,” keluh Roni, seorang pemudik asal Bandung yang tengah beristirahat bersama keluarganya.

Papan nama yang berfungsi sebagai identitas dan penanda lokasi, kini seolah luput dari perhatian. Warnanya pudar, bagian besi yang mengelupas, dan tulisan yang tak lagi terbaca jelas seolah jadi ironi di tengah geliat pembangunan infrastruktur yang terus digalakkan pemerintah.

Rest Area Haurwangi sendiri sebenarnya memiliki potensi sebagai titik singgah favorit. Letaknya berada di jalur utama yang menghubungkan Bandung, Cianjur, hingga Sukabumi. Dengan keberadaan warung makan, musala, serta fasilitas parkir yang memadai, rest area ini menjadi tempat istirahat ideal bagi pemudik dan pelintas jalur selatan.

Namun, wajah rest area yang tak sebanding dengan jumlah pengunjungnya ini menimbulkan pertanyaan besar: di mana perhatian pihak terkait?

“Ini soal citra daerah juga. Nama Cianjur ada di situ, tapi malah disandingkan dengan papan karatan. Harusnya bisa lebih diperhatikan,” ujar Nia, seorang warga lokal yang sering melintasi kawasan tersebut.

Dalam momentum mudik seperti ini, perhatian terhadap fasilitas publik menjadi sangat penting. Bukan hanya demi kenyamanan, tetapi juga demi membangun kesan positif dan kebanggaan terhadap daerah.

Sudah saatnya pihak berwenang—baik dari Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, maupun pengelola rest area—membuka mata dan telinga. Perbaikan papan nama bukanlah hal besar yang membutuhkan anggaran miliaran. Tapi efeknya? Bisa sangat berarti untuk citra daerah, kenyamanan pemudik, dan keindahan ruang publik.

Teras Muda Cianjur pun mengajak masyarakat untuk turut menyuarakan kepedulian terhadap fasilitas umum yang kurang layak. Karena kenyamanan bukan hanya soal tempat duduk atau toilet bersih, tetapi juga tentang bagaimana daerah menyambut dan memperlakukan para tamunya.
×
Berita Terbaru Update