Manager PLN UP3 Cianjur, Andre Pratama Djatmiko, mengatakan bahwa pihaknya segera menurunkan tim untuk melakukan pemantauan sistem kelistrikan di empat kecamatan yang dilanda banjir, yakni Karangtengah, Mande, Sukaluyu, dan Cianjur.
"Kami pastikan aliran listrik di wilayah terdampak banjir aman dan tidak membahayakan masyarakat. Tim kami bergerak cepat ke lapangan untuk memastikan sistem kelistrikan tetap berfungsi dengan baik serta meminimalkan potensi gangguan," ujar Andre di Cianjur, Senin (28/4/2025).
Selain melakukan penanganan teknis, PLN juga mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap berhati-hati, khususnya untuk tidak mendekati jaringan listrik yang masih terendam air. Langkah ini diambil untuk menghindari risiko kecelakaan akibat kelistrikan.
"Kami berkomitmen memberikan prioritas tinggi dalam penanggulangan bencana ini. Keamanan dan kenyamanan masyarakat menjadi fokus utama kami. Kami juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, untuk mempercepat proses pemulihan," tambahnya.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, PLN memastikan kesiapsiagaan penuh untuk menjaga kelangsungan pasokan listrik. Masyarakat diimbau segera melaporkan apabila menemukan gangguan listrik dengan menghubungi layanan pelanggan PLN di 123 atau melalui akun media sosial resmi PLN Cianjur.
Banjir Rendam 230 Rumah di Empat Kecamatan
Sementara itu, BPBD Kabupaten Cianjur melaporkan sebanyak 230 rumah di empat kecamatan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 50 sentimeter hingga satu meter. Peristiwa ini terjadi sejak Sabtu (26/4/2025) malam hingga Minggu (27/4/2025) pagi, mengakibatkan 15 desa terdampak.
Upaya pembersihan pasca-banjir langsung dilakukan oleh pemilik rumah dibantu oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, Damkar Cianjur, PMI Cianjur, Perumdam Cianjur, serta puluhan relawan. Mereka dikerahkan untuk membantu warga membersihkan rumah dari lumpur dan sisa material banjir.
"Kami telah membagi petugas ke beberapa wilayah terdampak untuk mempercepat proses pembersihan dan membantu warga yang kesulitan," kata seorang perwakilan dari BPBD Cianjur.
Upaya tanggap darurat ini terus dilakukan untuk mempercepat normalisasi aktivitas masyarakat serta mencegah potensi penyakit pascabanjir.
Cuaca Ekstrem Masih Mengancam
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan intensitas tinggi yang masih mungkin terjadi di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir susulan dan tanah longsor.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan siap melakukan langkah-langkah antisipatif untuk mengurangi dampak bencana.
Kalau mau, saya juga bisa buatkan versi headline pendek, caption Instagram/Facebook, atau grafis singkat untuk memperkuat berita ini di media sosial. Mau sekalian?