-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Puluhan Siswa MAN 1 Cianjur Diduga Keracunan Usai Konsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG)

Senin, 21 April 2025 | 23.03 WIB | 0 Views Last Updated 2025-04-21T16:03:32Z
Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan kepada para siswa di MAN 1 Cianjur diduga menjadi penyebab puluhan pelajar mengalami gejala keracunan massal pada Senin (21/4). Hingga malam hari, tercatat sebanyak 38 siswa harus menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Cianjur.

Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, sekitar 800 paket makanan dibagikan pihak sekolah kepada siswa dari kelas 10 dan 11. Tidak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa mulai mengeluhkan gejala seperti pusing, mual, dan muntah-muntah.

Korban Dilarikan ke Rumah Sakit

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Layla Yahya, mengonfirmasi bahwa hingga pukul 21.00 WIB, sebanyak 38 siswa telah dilarikan ke rumah sakit. Rinciannya, 28 siswa dirawat di RSUD Sayang dan 10 lainnya di RS Bhayangkara Cianjur.

“Sebagian besar siswa mengeluhkan gejala setelah tiba di rumah. Kemungkinan besar mereka mulai merasakan dampaknya setelah beberapa jam mengonsumsi makanan MBG,” ujar Frida.

Pihak Dinkes, lanjut Frida, telah meminta seluruh puskesmas di wilayah Cianjur untuk mendata pelajar yang mengalami gejala serupa, serta mengumpulkan sampel muntahan dan sisa makanan guna keperluan pemeriksaan laboratorium.

Menu MBG dan Dugaan Sumber Keracunan

Kepala MAN 1 Cianjur, Erma Sopiah, menjelaskan bahwa menu MBG yang dibagikan terdiri dari nasi, mi, ayam suwir, dan potongan semangka. Ia mengaku belum dapat memastikan penyebab pasti keracunan, meskipun ada dugaan berasal dari mi atau ayam yang berbau asam.

“Dari sekitar 800 paket yang dibagikan, sudah ada 38 siswa yang dirawat. Namun kita belum bisa menyimpulkan atau menuduh sembarangan. Kita tunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” kata Erma.

Menurutnya, sebagian siswa sempat dirawat di UKS sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit. Ia juga telah menginstruksikan seluruh guru untuk melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan siswa secara menyeluruh.

Kesaksian Korban

Muhammad Reyhan, salah satu siswa kelas 10, menuturkan bahwa ia mulai merasakan gejala sekitar pukul 14.30 WIB, dua jam setelah makan siang bersama teman-temannya.

“Awalnya makan bareng sekitar jam 12 siang. Isinya nasi, ayam suwir, dan mi. Tapi ayamnya agak bau asam, tapi kita pikir mungkin cuma bumbu saja. Setelah itu, saya mulai pusing, mata kunang-kunang, dan akhirnya muntah saat sampai di rumah,” ujar Reyhan.

Kesaksian senada juga disampaikan keluarga korban. Fajar, kakak dari salah satu siswa, mengatakan adiknya menolak dibawa ke rumah sakit dan memilih dirawat di rumah meski mengalami mual dan muntah.

Tindakan Lanjutan

Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan korban. Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Dinas Kesehatan memastikan akan terus memantau perkembangan dan memberikan pendampingan kepada para korban.

Pihak sekolah menyatakan siap bertanggung jawab dan akan mengevaluasi pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
×
Berita Terbaru Update