Bermain di bawah tekanan sejak menit awal, pasukan muda Indonesia yang dikomandoi pelatih Nova Arianto tampil disiplin dan solid. Serangan bertubi-tubi dari skuad muda Taeguk Warriors mampu diredam barisan pertahanan Merah Putih yang tampil penuh determinasi.
Meski lebih banyak ditekan, Indonesia mampu memanfaatkan celah di menit-menit akhir. Gol kemenangan datang dramatis di masa injury time babak kedua. Evandra Floresta tampil sebagai pahlawan setelah menyambar bola rebound dari tendangan penaltinya yang sempat ditepis oleh kiper Korea Selatan.
Gol semata wayang itu cukup untuk membawa Indonesia mengunci kemenangan 1-0 sekaligus membuka peluang besar menuju fase gugur. Korea Selatan mencoba bangkit di sisa waktu, namun hingga peluit panjang dibunyikan, skor tetap tak berubah.
Pecah Telur Lawan Korsel
Kemenangan ini sangat berarti. Sepanjang sejarah keikutsertaan di Piala Asia U-17, Indonesia belum pernah sekalipun menang atas Korea Selatan. Dari tiga pertemuan sebelumnya, Garuda Asia mencatat satu kali imbang dan dua kekalahan, termasuk kekalahan telak 0-9 pada edisi 2008.
Kini, catatan kelam itu berhasil dihapus. Tak hanya meraih tiga poin, kemenangan ini juga mengangkat kepercayaan diri skuad muda Indonesia untuk melangkah lebih jauh di turnamen.
Naik ke Puncak Grup
Tambahan tiga poin langsung membawa Indonesia ke puncak klasemen sementara Grup C. Di laga lain, dua kontestan grup ini hanya bermain imbang sehingga Garuda Asia nyaman di posisi teratas.
Ini juga menjadi kemenangan ketiga Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaannya di Piala Asia U-17. Sebelumnya, kemenangan diraih atas Tajikistan (4-1, 2010) dan Iran (2-0, 2018).
Nova Arianto patut mendapat kredit atas kemenangan ini. Taktik dan strategi yang diterapkannya mampu meredam permainan cepat khas Korea Selatan serta mencuri gol di momen krusial.
Laga Berikutnya
Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di laga kedua Grup C melawan salah satu tim kuat lainnya. Kemenangan atas Korea Selatan jadi modal berharga, namun konsistensi dan fokus tetap harus dijaga demi mengamankan tiket ke babak berikutnya.
Garuda Asia telah menunjukkan bahwa mereka tak hanya datang untuk belajar, mereka datang untuk bersaing. Dan malam di Jeddah itu, mereka telah membuktikannya dengan menciptakan sejarah.